Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Rokatenda Kali Ini Paling Dahsyat

Kompas.com - 10/08/2013, 15:51 WIB


Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

MAUMERE, KOMPAS.com — Letusan Gunung Api Rokatenda di Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kali ini paling dahsyat ketimbang letusan-letusan sebelumnya.

Sejak meletus lagi pada Sabtu (10/8/2013) sekitar pukul 04.27 Wita, hingga saat ini Gunung Api Rokatenda masih menunjukkan aktivitasnya mengeluarkan material vulkanik. 

"Kita dapat informasi dari Pos Pemantau Gunung Api Rokatenda bahwa letusan kali ini sangat kuat dibandingkan dengan letusan sebelumnya," ungkap Sekretaris Camat Palue, Marten Adji.

Dihubungi terpisah, Kepala Pos Pemantau Gunung Api Rokatenda di Ropa Frans Wangge menjelaskan, letusan yang terjadi pagi ini cukup kuat. Letusan yang terjadi dengan kekuatan letusan 10-40 amplitudo dan lama letusan 420 detik.

Menurut Wangge, letusan ini mengakibatkan awan panas dan mengeluarkan lahar panas. Wangge minta masyarakat jangan mendekati gunung tersebut.

Selain menyemburkan awan panas, Gunung Rokatenda juga memuntahkan lahar panas yang mengalir dari Woje Wubi sampai ke Pantai Punge di Desa Rokirole.

Lahar panas inilah yang menyebabkan lima orang meninggal dunia. Dari lima korban yang hilang, tiga di antaranya telah ditemukan. Adapun dua lainnya belum ditemukan karena upaya pencarian terkendala dengan lahar panas. Warga yang menjadi korban meninggal saat itu tengah berada di pantai untuk mencari ikan.

Suhu panas juga menyebabkan tanaman di hutan dan lahan masyarakat terbakar, mulai dari pantai sampai ke kampung.

Pemerintah saat ini minta masyarakat supaya mengamankan diri, tidak melewati jalan raya, tetapi turun ke pantai.

Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera yang dihubungi melalui ponselnya mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan diri untuk turun ke Palue, melihat langsung masyarakat dan untuk melakukan kegiatan evakuasi.

Menurut Ansar, dia ke lokasi bersama pihak TNI/Polri dan Basarnas serta unsur pemerintah lainnya.

"Tentu harus evakuasi. Nanti saya tiba di Palue, saya melihat kondisi dari dekat, baru ambil langkah berikutnya," ungkap Ansar.

Bupati Ansar didampingi Dandim, Danlanal, pejabat Polres, dan mantan Wabup Wera Damianus berangkat ke Palue menggunakan dua perahu cepatmilik Basarnas dan DKP Sikka dari Pelabuhan Wuring, Maumere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com