Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Manusia Goa Pawon Berusia Lebih dari 9.500 Tahun

Kompas.com - 31/07/2013, 13:58 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Ekskavasi lanjutan situs purbakala Goa Pawon yang berlokasi di kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali menemukan indikasi keberadaan manusia Goa Pawon.

Menurut ahli arkeologi dari Balai Arkeologi Bandung Luthfi Yondri, tulang manusia Goa Pawon yang ditemukan pada Minggu (29/7/2013) kemarin memiliki usia jauh lebih tua daripada usia kerangka manusia Goa Pawon yang ditemukan utuh pada tahun 2003-2004.

"Yang menarik dari ekskavasi sekarang adalah pada lapisan di bawah manusia berumur 9.500 kita menemukan sisa pembakaran berupa tanah terbakar dan sisa-sisa budaya seperti obsidian dan fragmen tulang binatang. Kita juga mendapatkan indikasi manusia prasejarah lagi di sini yang letak lapisannya di bawah manusia berumur 9.500 tahun,” ujar Lutfi saat ditemui di sela-sela penggalian situs Goa Pawon, Rabu (31/7/2013).

Hingga saat ini, Lutfi mengaku belum dapat mengetahui dengan jelas usia dari manusia Goa Pawon itu. Pasalnya, hingga saat ini tulang kaki dan lepasan jari-jari manusia Goa Pawon itu belum bisa diangkat keluar tanah untuk mencegah kerusakan.

"Kalau kita buka, bagaimana konservasinya? Bisa atau tidak kita lestarikan seperti yang manusia kubur terlipat,” ucapnya.

Dijelaskan Lutfi, beberapa manusia Goa Pawon yang pernah ditemukan sebelumnya selalu berada dalam lapisan tanah yang berbeda-beda. Ia mencontohkan ketika menemukan potongan tulang manusia berusia 6.600 tahun di kedalaman tanah 80 sentimeter.

Kemudian, potongan tulang manusia berusia 7.300 tahun di kedalaman tanah 120 cm, dan kerangka manusia Goa Pawon utuh berusia 9.500 tahun yang saat ini dipatungkan di dalam kompleks penggalian. Potongan itu ditemukan pada kedalaman tanah 143 cm.

"Kemudian pada kedalaman 2,1 meter kita menemukan manusia lagi. Menurut hukum stratigrafi, jika berada pada lapisan paling bawah, bisa dikatakan memiliki usia yang lebih tua," paparnya.

Meski tidak mau berandai-andai, dari beberapa temuan sebelumnya, besar kemungkinan manusia yang ditemukan terakhir ini masih dalam satu ras yang sama.

"Dari manusia yang kita temukan sebelumnya, setelah diteliti dari tautan gigi, perbandingan lebar kepala dari depan, belakang, dan samping, besar kemungkinan berasal dari ras mongoloid," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com