Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Ambon Sahur dalam Kondisi Gelap

Kompas.com - 31/07/2013, 09:45 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Ratusan pengungsi korban banjir di Ambon yang tinggal di Masjid Al Mustaqiem, Batu Merah Dalam, Kecamatan Sirimau menikmati sahur kali ini dengan kondisi berbeda. Mereka sahur hanya dengan makan nasi bungkus dengan diterangi beberapa buah lilin kecil.

Pantauan Kompas.com di Masjid Al Mustaqiem, pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIT, para pengungsi ini tampak hanya mengandalkan tiga buah lilin di lantai dua masjid tersebut untuk santap sahur. Nasi bungkus yang mereka makan, didapat dari Dinas Sosial Kota Ambon.

Meski dalam gelap dan hanya dengan nasi bungkus, para pengungsi ini tetap menikmati santap sahur yang telah tersedia. Sebagian pengungsi lain terlihat tidur-tiduran.

Sebagian besar mereka yang mengungsi di tempat ini adalah pemilik rumah yang terendam bajir lumpur. Rumah-rumah mereka berada tepat di dekat bantaran sungai Batu Merah.

Salah seorang pengungsi, Ama Ohorela (30) kepada Kompas.com saat ditemui mengatakan, dia dan keluarganya sudah mengungsi di masjid tersebut sejak Selasa subuh saat banjir menerjang kawasan Batu Merah. Bersama ratusan warga lainnya, mereka terlihat pasrah akan kondisi yang terjadi.

“Kita mengungsi sejak Selasa subuh di sini, dan saat ini kita juga sahur di sini, tidak apa-apa kita pasrah saja kepada Tuhan,” kata Ama.

Ama bersama keluarganya saat mengungsi tak sempat menyelamatkan barang-barang dari rumah mereka.

"Banjir datang terlalu cepat dan kita tidak sempat menyelamatkan barang-barang, rumah kita sendiri rusak parah,” ujarnya.

Warga lainnya Hesty Bagong mengatakan, bencana ini merupakan kejadian yang kedua kalinya dan keluarganya mengungsi di masjid tersebut. Sebelumnya pada 1 Agustus 2012 dia dan keluarganya juga mengungsi di masjid Al Mustaqiem yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya itu.

Menurutnya, sahur dalam keadaan mengungsi dengan kondisi yang gelap sangat tidak diinginkan oleh siapapun, namun apa boleh buat, hal tersebut harus tetap dijalani.

"Siapapun tidak menginginkan kondisi seperti begini, tapi memang ini sudah menjadi kehendak Tuhan,” jelasnya.

Selain di masjid tersebut, ratusan pengungsi lainnya di SD 63, Kelurahan Amantelu juga tampak menikmati santap sahur dengan kondisi yang sama.

Sementara ratusan korban banjir lainnya di kawasan tersebut yang enggan meninggalkan rumah-rumah mereka juga tampak sahur dalam kegelapan. Warga berharap, listrik segera mungkin dinormalkan kembali sehingga mereka tidak lagi berada dalam gelap.

"Untuk hari pertama memang kita pahami, tapi kalau boleh besok atau lusa masalah ini sudah bisa diperbaiki," harap warga lainnya.

Manager PLN Area Ambon Helmy Bantam sendiri telah berjanji akan segera memperbaiki jaringan listrik yang mengalami gangguan di sejumlah titik di Kota Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com