Pasalnya, hingga H-7 nanti, perbaikan jalan belum rampung, sehingga apabila dijadikan alternatif maka dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan dan membahayakan. Apalagi jalur Weleri-Sukorejo, jalannya banyak yang menanjak dan berliku.
“Saya tidak merekomendasikan jalan Weleri-Sukorejo, menjadi jalur altenatif,” kata Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal, Senin (29/7).
Asep menjelaskan, selain jalur Weleri-Sukorejo, jalur alternatif lain seperti Weleri-Ketapang, Kendal dan Kaliwungu-Boja masih bisa digunakan karena kondisinya sudah baik. Di jalur itu juga sudah dipasang rambu-rambu penunjuk jalan.
“Jalur alternatif Weleri-Sukorejo pembangunanya belum selesai. Jadi saya tidak bisa merekomendasikan jalan tersebut untuk menjadi jalur alternatif,” ungkapnya.
Asep menegaskan, mulai hari ini pembangunan jalan Pantura Kendal sepanjang 32 kilometer, mulai dari Kaliwungu hingga Weleri, sudah selesai. Dengan demikian, mulai H-7 sampai H+7 Lebaran, jalan tersebut sudah bisa digunakan untuk jalur mudik.
“Sekarang hanya ada pengecatan marka saja,” akunya.
Asep menambahkan, pihaknya juga sudah mendata daerah rawan kemacetan, kejahatan dan kecelakaan. Kawasan rawan kemacetan berada di pasar tumpah Cepiring, rawan kejahatan di jalan Lingkar Kaliwungu dan Weleri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.