Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Wai Ela Ribuan, MCK Hanya Dua

Kompas.com - 28/07/2013, 21:46 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Fasilitas tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) di lokasi pengungsian korban Wai Ela sangat minim. Jumlah pengungsi mencapai ribuan, tetapi fasilitas tempat MCK hanya dua.

Minimnya fasilitas MCK untuk pengungsi Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku, membuat warga memanfaatkan kali dan pantai setempat untuk buang air dan mandi. Mereka mengaku terpaksa melakukan hal tersebut.

"MCK di sini masih tetap dua unit, belum ditambah. Makanya, kita sangat kesulitan, setiap hari kita ke pantai dan ke sungai untuk mandi dan buang air," kata Hamsin Sopalauw kepada Kompas.com saat ditemui di tenda pengungsian, Minggu (28/7/2013) sore.

Hal yang sama juga terjadi di lokasi pengungsian di Dusun Watoi. Di lokasi ini terdapat lebih dari 1.000 pengungsi, tetapi fasilitas MCK yang tersedia hanya dua unit. Pengungsi mengaku penyediaan fasilitas MCK sangat minim dan menyulitkan mereka karena mereka harus antre berjam–jam untuk memenuhi kebutuhan mereka itu.

"Kita harap masalah ini segera dicari solusinya biar kita tidak terus–terusan seperti ini," ungkap pengungsi lain.

Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Bendungan Wai Ela, Kolonel Inf Asep Kurnaidi, mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengupayakan pembangunan tenda keluarga yang memadai. Tenda ini sudah tiba dan akan dilengkapi dengan fasilitas MCK.

"Setiap tenda untuk satu keluarga, tendanya sudah ada, dan sudah siap dibangun. Setiap empat tenda akan kita tempatkan satu MCK," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com