Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Formalin, Anggota DPRD Cekcok dengan Dokter

Kompas.com - 27/07/2013, 19:20 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Theodorus Tahoni, didesak untuk meminta maaf kepada Fanji Saut Sahata Nadea (26), dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, TTU. Perdebatan antara Tahoni dan Fanji di RS tersebut dianggap dapat menimbulkan trauma bagi dokter-dokter di RS tersebut.

Fanji mengatakan, cekcok itu terjadi ketika dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kefamenanu itu tengah melayani pasien seorang bocah yang mengalami cedera di bagian kepala, Jumat (26/7/2013) sekitar pukul 16.00 WITA. Ia mengatakan, saat itu ia harus segera menangani bocah tersebut karena saat dibawa ke IGD, pasien itu sudah tak bernapas dan tak ada nadi.

"Tiba-tiba muncul seorang bapak (Tahoni) yang menanyakan sekaligus meminta formalin kepada saya. Namun karena sibuk, saya memintanya untuk bersabar beberapa menit," kata Fanji.

Fanji yang ditemani Kepala Tata Usaha RSUD Kefamenanu Robert Ceunfin mengaku sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Tahoni. Ia menilai sikap anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa itu arogan.

Fanji mengatakan, Tahoni terus mendesaknya agar segera menyediakan formalin karena Tahoni sudah mencari ke semua apotek dan tak mendapatkan formalin. Mendengar hal itu, Fanji kembali meminta Tahoni untuk menunggu sebentar. "Jawaban saya itu membuatnya marah dan mengatakan, 'Kamu tidak tahu siapa saya?'," kata Fanji menirukan Tahoni.

Karena tidak mengetahui yang di hadapannya adalah anggota DPRD, Fanji secara terus terang mengatakan bahwa Fanji tidak mengenalnya. Mendengar hal itu, kata Fanji, Tahoni berkata dengan emosional bahwa dirinya adalah anggota DPRD. Tahoni juga bergerak maju hendak memukul Fanji. Mereka kemudian terlibat perdebatan.

"Selain mau memukul saya, dia juga memaki dan menghina saya di depan banyak orang. Katanya saya ini dokter yang bodoh dan brengsek. Selain itu juga dia mengancam akan menunggu saya pada saat sidang anggaran di DPRD nanti," kata Fanji. Perdebatan itu akhirnya dilerai oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk istri Tahoni.

Kepala Tata Usaha RSUD Kefamenanu, Robert Ceunfin, sangat menyesalkan sikap Tahoni tersebut. Ia mengatakan, pelayanan di IGD difokuskan untuk pasien gawat darurat.

"Kalau sampai seorang anggota Dewan yang melanggar aturan dan membuat kericuhan di rumah sakit, saya anggap dia itu tidak bermoral dan beretika," katanya.

Robert meminta kepada Tahoni untuk segera datang dan meminta maaf. Ia khawatir sikap arogan Tahoni membuat dokter-dokter di RS tersebut menjadi trauma. Untuk itu, RSUD Kefamenanu akan akan mengeluarkan surat laporan kejadian tersebut kepada Bupati TTU dan Badan Kehormatan DPRD TTU pada Senin (29/7/2013).

Hingga berita ini ditayangkan, Tahoni belum dapat dikonfirmasi. Telepon selulernya tidak aktif saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com