Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lima Tahun Lapas Magelang Kelebihan Penghuni

Kompas.com - 26/07/2013, 17:03 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Warga binaan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Magelang, Jawa Tengah, ternyata juga melebihi kapasitas (overload).

I Made Dharma Jaya, Kepala Lapas Klas IIA Magelang menyebutkan, angka kelebihan penghuni lapas sudah lebih dari 100 persen dari kapasitas standar.

"Ada 576 warga binaan yang menghuni di lapas ini, padahal kapasitas standar penghuni lapas hanya 258 orang, begitu pula dengan kapasitas tempat tidur yang hanya mencapai 368 orang," kata Made, Jumat (26/7/2013).

Menurut Made, kondisi tersebut sudah terjadi sekira lima tahun terakhir. Hal itu bukan tidak mungkin dapat memicu gesekan atau konflik antarwarga binaan. Tidak hanya itu, kelebihan penghuni juga berpotensi menularkan penyakit dengan mudah. Seperti penyakit kulit, batuk, diare dan sebagainya.

"Kondisi overload juga dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan warga binaan. Akan tetapi sejauh ini masih kondusif," imbuh Made.

Kondisi ini sesungguhnya bisa diperbaiki, antara lain dengan mempercepat masa hukuman atau memindah warga binaan ke lapas kota lain.

Kasubsi Registrasi Cahyo Sunarko menambahkan, akibat kepadatan itu, warga binaan harus berdesak-desakan berada di ruangan lapas. Cahyo menyebutkan, untuk kamar ukuran kecil diisi lima orang dari kapasitas standar hanya tiga orang.

Kemudian ruang ukuran sedang, diisi 20-25 orang dari kapasitas standar hanya 16 orang, dan kamar besar diisi 30 orang dari standar 20 orang. Adapun jumlah warga binaan yang ada saat ini mayoritas terpidana kasus Undang-Undang Perlindungan Anak (UPA), yakni 160 orang.

Selain itu, untuk kasus narkoba ada 86 orang, pencurian 83 orang, perampokan 47 orang, dan penipuan 41 orang. Selebihnya adalah warga binaan kasus lainnya. “Warga binaan dengan kasus UPA memang paling banyak di sini, hampir setiap bulan mengalami peningkatan," imbuh Cahyo.

Kendati demikian, dia senantiasa mengantisipasi adanya konflik, dan selalu berusaha membuat nyaman warga binaan. Antara lain, menyediakan fasilitas yang cukup seperti toilet, air bersih, serta mengadakan pelatihan-pelatihan bagi warga binaan.

"Kami juga menyediakan tempat pemeriksaan kesehatan yang bisa cepat mengatasi masalah kesehatan warga,” ungkap Cahyo.

Di samping itu, pihaknya saat ini juga sedang berupaya menambah jumlah kamar dengan memanfaatkan lahan yang ada atau memfungsikan ruangan yang tidak terpakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com