Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultra Butuh Kebijakan Khusus Tangani Banjir

Kompas.com - 25/07/2013, 15:22 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Banjir yang melanda sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara pekan lalu membutuhkan penanganan dan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Nur Alam meminta pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan khusus penanganan banjir Sultra.

Permintaan Gubernur itu didasarkan pada kenyataan bahwa bencana banjir menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit di daerah itu. Setidaknya, 70 persen wilayah Sultra terendam banjir yang mengakibatkan sejumlah fasilitas publik rusak parah.

"Hanya tiga kabupaten yang tidak diterjang banjir dari 12 kabupaten dan kota. Banjir juga merusak infrastruktur jalan dan jembatan maupun rumah-rumah penduduk serta sawah milik petani di daerah ini cukup parah sehingga kerugian akibat musibah banjir ini bisa mencapai ratusan, bahkan triliun rupiah," beber Nur Alam, Kamis (25/7/2013).

Untuk membangun kembali berbagai insfrastruktur seperti jalan, jembatan, saluran irigasi pertanian dan rumah-rumah warga, lanjutnya, dibutuhkan kebijakan khusus dari pemerintah.

"Kebijakan khusus penanganan banjir Sultra bisa seperti perlakuan pemerintah dalam membangun infrastruktur di daerah yang menjadi tuan rumah 'Sail Indonesia'," katanya.

Di tempat terpisah, Menko Kesra Agung Laksono, yang berkunjung ke lokasi banjir, Rabu (24/7/2013) di Kendari, menanggapi dingin permintaan Gubernur Sultra. Agung Laksono bahkan menyatakan, kalau Sultra ingin mendapat perhatian khusus, Gubernur harus membuat dan menawarkan konsep yang jelas. Namun, pemerintah pusat tentu tidak akan melepaskan perhatiannya terhadap bencana banjir yang terjadi di Sultra.

"Harus ada konsepnya dulu. Kalau Gubernur sudah menawarkan konsep khusus yang jelas untuk penanganan bencana banjir ini, mungkin itu bisa dipikirkan bersama-sama di pusat. Tapi, sekarang kan konsep itu belum ada," ujarnya.

Agung mengungkapkan, untuk penanganan korban banjir di Sultra, pemerintah pusat telah menurunkan sejumlah bantuan untuk penanganan tanggap darurat. Rencananya, pemerintah pusat juga nantinya akan memberikan bantuan pembangunan rumah untuk para korban yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Sekarang ini rumah-rumah warga yang rusak karena banjir ini sedang didata, itu nantinya akan diberikan bantuan secara bervariasi sesuai dengan tingkat kerusakannya," tutupnya.

Untuk diketahui, hanya tiga wilayah yang tidak terkena musibah banjir di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kota Baubau, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Wakatobi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com