Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Stok Darah di PMI Kediri Aman

Kompas.com - 25/07/2013, 05:09 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com- Selama bulan Ramadhan tahun ini, pendonor darah di Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami penurunan jumlah. Meski demikian ketersediaan darah untuk masyarakat tetap tercukupi.

Terpeliharanya stok itu karena Palang merah Indonesia (PMI) Kediri melakukan beberapa penyesuaian selama bulan puasa. Di antaranya adalah dengan sistem rekrutmen jemput pendonor serta penambahan alokasi waktu donor pada malam hari.

"Pada malam hari aktivitas donor darah dilakukan usai shalat Tarawih, dan dibatasi hingga pukul 10 malam," kata Wiyono, salah seorang petugas PMI saat ditemui Kompas.com di sela rekrutmen pendonor di kawasan Stadion Brawijaya, Rabu (24/7/2013) malam.

Pola rekrutmen jemput bola itu dilakukan petugas dengan menggunakan sebuah armada bus yang berfungsi sebagai tempat pengambilan darah. Beberapa titik tujuan meliputi kawasan Stadion Brawijaya, Jalan Doho, Taman Sekartaji, maupun kawasan perbelanjaan. Jemput bola ini dilakukan secara terjadwal.

"Hasilnya juga lumayan banyak pendonornya. Animo masyarakat tetap tinggi. Satu jam setelah buka pelayanan tadi, hingga sekarang, sudah lebih dari 16 pendonor," imbuh Wihyono. Untuk kota yang hanya mempunyai tiga kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribu jiwa, permintaan darah di kota ini setiap bulan tergolong tinggi.

Rata-rata permintaan darah per bulan mencapai 1.200 kantong darah. Banyaknya permintaan itu adalah karena keberadaan beberapa rumah sakit rujukan di kota ini. Karena tingginya permintaan dari dalam kota sendiri, PMI Kediri untuk sementara tidak melayani permintaan darah dari luar kota.

Salah seorang pendonor di lokasi itu, Raphiedo Riantara, mengaku rutin melakukan donor darah. Selain untuk menjaga kesehatan, menurutnya dengan mendonorkan darah berarti turut membantu sesama manusia yang membutuhkan. "Puasa tidak menjadi halangan. Kalau pusing-pusing, setiap habis donor juga rasanya begitu, tapi akan normal kembali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com