Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Wisnu Kencana Jalani Tes Angin di Dua Negara

Kompas.com - 23/07/2013, 21:19 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Patung tembaga raksasa Garuda Wisnu Kencana (GWK), yang sedikit demi sedikit menunjukkan progres positif, telah menjalani tes ketahanan terhadap terpaan angin di dua negara, yaitu Australia (Melbourne) dan Kanada (Toronto).

Menurut seniman dan desainer GWK, I Nyoman Nuarta, dengan tinggi keseluruhan mencapai 226 meter di atas permukaan laut dan lebar 22.000 meter persegi, angin dipastikan menghantam dengan kuat dari berbagai arah.

"Kami sudah kaji di Melbourne untuk sistem terowongan anginnya. Kita perlu lakukan karena ini adalah bangunan statik. Untuk meyakinkan lagi, kita lakukan tes wind tunnel lagi di Toronto," kata Nuarta saat ditemui di Workshop Studio Nyoman Nuarta Jalan Setra Duta, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Selasa (23/7/2013).

Hasilnya, kata Nuarta, GWK mengalami beberapa modifikasi dari rancangan pertama. Salah satunya adalah penambahan ketebalan lembar-lembar tembaga di beberapa sisi, seperti pada ekor dan sayap garuda yang rentan terhadap tiupan angin.

Tak tanggung-tanggung, Nuarta menambah ketebalan lembaran tembaganya hingga 1 meter. "Untuk itu dicari solusi bagaimana bisa tahan angin. Bentuk yang terlalu tipis harus dipertebal," ucapnya.

Selain itu, untuk menambah kekuatan GWK terhadap terpaan angin, Nuarta juga mengganti fondasi rangka tengah beton penampang GWK menggunakan batangan baja jenis habim. Hal tersebut diakuinya juga untuk mengurangi beban yang akan menumpuk di atas GWK jika tetap memakai beton.

"Kalau berat ke atas kita takut ada lekukan. Karena patung ini tinggi, kita juga menghindari crack oleh angin," paparnya.

Penggunaan baja habim di tengah rangka GWK, lanjutnya, juga menambah sisi dinamis pada saat tertiup angin keras. Pasalnya, meski baja memiliki tingkat elastisitas yang lebih tinggi, tetapi kekuatannya dijamin kuat untuk jangka waktu seumur hidup. "Menara Eiffel saja satu meter bergeraknya saat tertiup angin," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com