Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perebutan Penumpang di Dermaga Bolok Kupang Meresahkan

Kompas.com - 23/07/2013, 12:57 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Perebutan penumpang di dermaga feri, Bolok, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sangat meresahkan penumpang. Para sopir, tukang ojek, dan kondektur menarik calon penumpang bersama barang bawaannya.

Beberapa calon penumpang sempat terjatuh dan barang bawaan rusak bahkan hilang. Calon penumpang mengaku tak berdaya menghadapi para sopir, kondektur, dan tukang ojek.

Vinsensius Ama misalnya, calon penumpang yang baru saja turun dari feri setelah menempuh perjalanan 14 jam dari Larantuka, di Bolok, Kupang, Selasa (23/7/2013), mengaku kecewa berat.

"Mengapa di NTT ini para kondektur dan sopir mencari calon penumpang dengan cara tarik-menarik seperti itu. Padahal, di situ ada polisi dan TNI yang jaga tetapi mereka bersikap diam," kata Vinsensius.

Vinsensius dari Larantuka membawa delapan karung pinang kering untuk dijual di Kupang. Karung-karung itu diperebutkan kondektur.

Delapan karung itu, berserakan di tiga mobil pikap. Tiga karung di satu mobil, empat karung di mobil lain, dan satu karung di mobil lainnya, sementara tas tangan masih ada di badan Vinsensius. Satu kondektur berusaha menarik tas itu tetapi Vinsensius mendorongnya pergi.

Ia akhirnya memilih mengikuti mobil dengan empat karung pinang di dalamnya. Sementara empat karung tersisa diambil paksa Vinsensius.

"Tetapi saya paling kecewa saat menanyakan berapa jasa pikap ke Kupang Kota. Mereka tidak mau jawab pasti, kecuali mengatakan, nanti kita atur di rumah. Ternyata sampai di tempat tujuan mereka minta Rp 750.000," kata Vinsensius.

Ternyata, harga pasaran jasa pikap dari Bolok-Kupang Rp 200.000 per trip. Empat orang di dalam pikap memaksa Vinsensius melunasi permintaan itu. Vinsen pun terpaksa membayar.

"Saya bayar saja, dari pada bertengkar dengan preman kota. Masih banyak orang lain yang diperdaya mereka, tetapi polisi dan tentara di pelabuhan itu selalu diam," katanya.

Staf ASDP Kupang, Hermin Welkis, mengatakan, ASDP tidak mengatur soal perjalanan lanjutan penumpang. Tugas ASDP hanya mengantar penumpang sampai di pelabuhan tujuan dengan selamat.

"Soal keamanan dan kenyamanan penumpang sampai ke tujuan akhir, tugas aparat keamanan. Tetapi masyarakat sendiri pun harus waspada, mencari informasi yang benar tentang perjalanan lanjutan," kata Welkis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com