Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cukupi Kebutuhan Makan Terduga Teroris Rizal

Kompas.com - 23/07/2013, 11:06 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Kebutuhan keseharian Rizal, terduga teroris yang ditembak mati tim Densus 88 di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013), tercukupi dari belas kasih para tetangga tempatnya tinggal di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.

Sri Indarti, istri Sapari (pria warga Penjor yang turut ditangkap Densus dalam penyergapan), menuturkan, warga bersimpati kepada Rizal karena tugasnya sebagai penceramah. Selama tiga bulan berada di desa itu, kata Sri, Rizal sering merawat masjid.

"Warga mencukupi kebutuhan makan setiap harinya. Para tetangga bergantian memberinya makan," kata Sri Indarti.

Perilakunya selama berada di desa itu, Sri menambahkan, tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali. Rizal hidup bersosialisasi sebagaimana pemuda lainnya. Aktivitas hariannya adalah mengurus masjid dan sering pula mengisi pengajian, salah satunya di masjid Al-Jihad.

Selama menjalankan akivitasnya sebagai penceramah itu, kata Sri, suaminya kerap dimintai tolong Rizal untuk mengantar pada tempat-tempat pengajian. Selain kepada suaminya, ia menambahkan, Rizal juga sering meminta tolong pada warga lainnya. Hal itu karena Rizal tidak mempunyai kendaraan.  

Sedangkan Dayah, rekan Rizal, menurut Sri, baru datang ke desa itu sejak dua hari lalu. Dayah menyusul Rizal dan menginap di tempat yang sama, yaitu gedung Pendikan Anak Usia Dini yang ada di desa itu.

Sebelumnya diberitakan, empat terduga teroris ditangkap tim Densus 88 di Tulungagung sekitar pukul  08.45 pagi. Dua terduga teroris tewas di tempat dan dua lainnya terluka tembak pada bagian kaki. Dua tewas adalah Dayah dan Reza yang berasal dari Medan. Sedangkan dua lainnya yang terluka adalah Mugi Hartanto dan Sapari.

Sapari merupakan warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo yang menjabat sebagai staf Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Desa Penjor. Sedangkan Mugi Hartanto adalah warga Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo yang bekerja sebagai guru honorer.  

Polisi menyatakan para terduga teroris itu adalah jaringan teroris Poso yang sudah tiga bulan ini berada di Jawa Timur. Polisi juga menyatakan, keterlibatan orang lokal Tulungagung itu sebagai penunjuk jalan dan penyembunyi kedua teroris itu. Keduanya masih dalam pemeriksaan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com