Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Polsek Rajapolah Pakai Ponsel untuk Mengatur Waktu

Kompas.com - 20/07/2013, 23:03 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Iwan Imam Susilo mengatakan, bom rakitan yang meledak di Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, Rabu (20/7/2013) dini hari,  memakai ponsel sebagai pengatur waktu atau timer.

"Sesuai hasil tim penjinak bom di lokasi kejadian, ditemukan sebuah ponsel di sekitar lokasi bom yang diduga sebagai timer untuk meledakan bom," papar Iwan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (20/7/2013).

Bom rakitan yang berbentuk panci tersebut, kata Iwan, termasuk berdaya ledak rendah.

Bahkan ada bungkusan butiran timah yang masih terbungkus plastik sebagai bagian komponen bom.

"Diduga bom ini meledak dengan daya ledak rendah dan tidak keseluruhan meledak," kata Iwan.

Saat ditanya apakah kejadian bom Polsek Rajapolah, terkait dengan pelemparan bom di pos polisi Mitra Batik, Tasikmalaya, beberapa waktu lalu, Iwan mengaku belum bisa memastikan siapa dan motif peledakan bom ini.

"Belum bisa dipastikan ke arah sana, sampai sekarang kita masih menyelidikinya lebih lanjut," tambah Iwan.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, diserang teror bom rakitan pada Rabu dini hari.

Beruntung bom panci yang sempat meledak itu tidak menimbulkan korban jiwa. Serangan bom terhadap polisi Tasikmalaya telah dua kali terjadi pada tahun ini.

Sebelumnya, seorang terduga teroris melemparkan bom ke Pos Polisi Mitra Batik, tapi tak sempat meledak.

Pelaku tewas ditembak setelah sempat melarikan diri dan melukai seorang anggota polisi dengan senjata tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com