Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom di Tasikmalaya Diduga 2 Orang

Kompas.com - 20/07/2013, 11:38 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Pelaku pelemparan bom rakitan ke Markas Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, diduga berjumlah dua orang. Salah seorang saksi mata, Nono Setiawan (35), yang bekerja sebagai karyawan lepas Polsek setempat, mengaku sempat melihat dua orang pria dengan motor Yamaha Mio berwarna merah di sekitar tempat kejadian.

Salah seorang di antaranya membawa sebuah kantong keresek berwarna hitam. Dia mengaku melihat jelas kedua orang yang diduga pelaku karena dirinya berada di seberang Polsek bersama para tukang ojek yang mangkal tengah malam pada saat kejadian.

"Saya melihat dua orang pake motor Mio warna merah masuk ke sebuah gang pinggir kanan bangunan Polsek. Yang seorang tinggi badannya, satu lagi seperti anak kecil yang diboncengnya. Pria yang di belakang terlihat membawa kantong keresek warna hitam. Jelas kelihatan mereka masuk ke pinggir Polsek, soalnya saya berada di seberang markas," jelas Nono kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Sabtu (20/7/2013) pagi.

Namun, Nono tidak mengetahui motor yang ditumpangi kedua pelaku keluar dari area Polsek. Tak berselang lama, letusan keras terdengar. Ia sempat mengira benda itu adalah letusan mercon. Namun, saat terlihat asap dan kepanikan para anggota, dia pun menghampiri benda tersebut.

"Saya langsung lari ke markas karena melihat benda itu meledak keras dan terlihat banyak serpihan paku," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Markas Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, dilempar bom rakitan pada dini hari tadi. Bom sempat meledak di depan halaman Polsek yang berada di pinggir jalan raya Rajapolah, arah Bandung-Tasikmalaya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, serpihan bom tersebut cukup jauh sampai ke pinggir jalan raya berjarak sekitar 50 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com