Selain Pedagang Makanan, Apotek Juga Jadi Sasaran Razia

"Belakangan obat-obat jenis tersebut banyak beredar di masyarakat. Padahal dampaknya buruk jika dikonsumsi," tukas Kepala Dinkes Kota Magelang Pantja Kuntjoro, Rabu (17/7/2013).

Dalam razia tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan apoteker dari puskesmas dan rumah sakit. Jika nantinya ditemukan apotek yang menjual obat-obatan ilegal, maka selanjutnya akan diberi pembinaan.

"Kami tidak bisa memberikan sanksi atau tindakan langsung. Sebab, yang berwenang melakukan penyitaan adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," terang Pantja.

Menurut Pantja, petugas dari Dinkes hanya berwenangn untuk memeriksa jenis obat dan kandungannya saja. Termasuk,  kaitannya dengan obat jenis G tanpa resep dokter.

"Sebenarnya kegiatan ini agenda rutin tiap bulan. Tapi lebih kami intensifkan mendekati Hari Raya," imbuh Pantja lagi.

Kasi Farmasi Makanan dan Minuman (Farmamin) Dinkes Kota Magelang Andi Muharto menambahkan, sasaran razia ini juga termasuk kosmetik dan obat-obat kedaluwarsa. Jika ada apotek atau toko obat yang kedapatan masih menjual kosmetik dan obat-obat kedaluwarsa, maka selanjutnya akan dilaporkan ke BPOM untuk ditindaklanjuti.

”Yang terbukti demikian akan langsung disita BPOM. Karena yang tidak berlabel itu berarti ilegal yang kemungkinan akan membahayakan konsumen jika digunakan," tandas Muharto.