Menurut warga, langkah tersebut diambil karena warga khawatir kapal itu akan merusak perahu-perahu milik warga setempat jika tetap berada di tempat itu. Perahu milik warga ukurannya lebih kecil dari perahu imigran. Perahu pengangkut imigran cukup besar.
Menurut warga, perahu yang berbahan utama kayu itu mempunyai kapasitas angkut lebih dari 50 penumpang. Tenaga pendorongnya berasal dari dua mesin. Hanya saja kondisinya sudah mulai rapuh akibat termakan usia.
“Saat ini ombaknya kan sedang besar, sehingga jika dibiarkan di situ, talinya dapat lepas dan itu berbahaya bagi perahu lainnya,” kata Sutomo, salah seorang nelayan sekitar saat ditemui Kompas.com di kawasan pantai.
Pengamatan Kompas.com, perahu itu ditarik oleh perahu yang lebih kecil menuju bibir pantai. Setelah itu diikat tali pada bagian ujungnya, lalu ditarik dari darat oleh belasan warga.
"Lihat itu, Mas, kucuran airnya pada jatuh semua,” ujar Sutomo sambil menunjuk dinding bagian samping perahu yang terlihat jelas karena kondisi perahu sedang miring itu.
Perahu tersebut sudah dalam keadaan kosong. Para imigrannya sudah diamankan polisi, sementara anak buah kapal melarikan diri. Muatan kapal berupa makanan untuk perjalanan juga sudah tidak ada lagi. Mesin perahu juga sudah diambil dan diamankan polisi untuk dijadikan bukti.
Seperti diberitakan, Polres Tulungagung mengamankan delapan imigran yang terdiri dari dua pria, dua wanita, seorang remaja putri, serta tiga orang balita. Mereka diduga hendak menuju Pulau Christmas di Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.