Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ditusuk, Kepala Gadis Ini Ditimpa Coran Semen

Kompas.com - 16/07/2013, 16:24 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Aparat Reskrim Polres Sleman hari ini, Selasa (16/7/2013), menggelar rekonstruksi pembunuhan Nanda Amalia Setyowati(15), warga Grogol, Purwomartani, Kalasan, Sleman, di TK Tunas Wisata, Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Dalam rekonstruksi yang digelar sekitar pukul 10.00 WIB ini, polisi menghadirkan tiga tersangka yakni SS (15), DG (14), dan YS (17). Ketiganya merupakan warga Dusun Papringan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok.

Selain ketiga remaja tersebut, polisi juga menghadirkan AS (13), warga Papringan, dan seorang remaja putri berinisial EP (13), warga Gowok yang berstatus saksi.

Di adegan pertama, saksi EP terlihat mengajak korban datang ke TK Tunas Wisata. Setelah berbincang-bincang di adegan ke-14, terlihat saat korban berbicara dengan tersangka DG (14) di depan gerbang TK, tiba-tiba dari belakang tersangka YS (17) memukul kepala korban dengan menggunakan pecahan batu bata.

Setelah itu YS melompat pagar dan membekap mulut korban. Merasa terancam, korban menggigit tangan YS hingga pisau yang disimpan YS di dalam lengan jaketnya terjatuh.

Melihat pisau yang dibawa YS jatuh, DG lantas mengambilnya lalu menusukkan pisau itu ke pinggul korban. Karena korban meronta, DG kembali menusukkan pisau tersebut. Namun, bukan tubuh korban yang terkena, melainkan paha kiri YS (17) hingga pisau yang digunakan bengkok.

Setelah korban tak sadarkan diri, tersangka YS dan DG dibantu SS menggotong tubuh korban masuk ke dalam TK Tunas Wisata. Kesusahan melewati pagar TK membuat pelaku menjatuhkan begitu saja tubuh korban di halaman TK. Di area TK, tersangka SS sempat menendang tubuh korban.

Dalam adegan ke-29 terlihat YS dan DG menggotong tembok coran semen dan menimpakannya ke kepala korban. Tersangka DG dan SS menarik tubuh korban ke depan ruang kelas. Tersangka YS dan DG kembali memukul kepala korban dengan coran semen hingga gadis ini tewas.

Setelah itu, teman tersangka, DK, diajak oleh tersangka AY untuk mengambil ember air dan membersihkan darah korban.

Kapolsek Depok Barat Kompol Wachyu saat ditemui seusai rekonstruksi mengatakan, ada 59 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi. Ini digunakan untuk memperjelas penyidikan agar lebih mudah menuju proses ke pengadilan.

"Jelas terlihat korban dipukul menggunakan cor-coran semen sebanyak tiga kali dan ditusuk sekali," ucapnya.

Sementara itu di tempat berbeda, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin mengungkapkan, dari hasil rekonstruksi kemungkinan ada penambahan jumlah tersangka.

"Nanti tergantung jaksa, kalau memang perlu ditambahkan, DK menjadi tersangka ya kami akan lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com