Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Hamid Dibakar Hidup-hidup

Kompas.com - 16/07/2013, 16:07 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
 — Polisi masih terus mengusut kasus pembunuhan Abdul Hamid (18), warga Jalan Ubi, Surabaya, yang sebelumnya sempat membuat warga Wonokromo geger karena mayatnya dimasukkan ke karung. Ternyata Hamid dibakar ketika masih dalam keadaan hidup.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, korban meninggal karena dibakar.

Hamid sendiri dibunuh oleh enam teman-temannya sendiri karena sakit hati saat pesta minuman keras di Pompa Air Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Saat ini, dua tersangka, TF (17), warga Jalan Bendul Merisi, Surabaya, dan RS (17), warga Jalan Darmorejo, Surabaya, sudah diamankan.

Setija mengatakan, empat pelaku lainnya saat ini telah melarikan diri ke luar pulau. "Pelaku lainnya melarikan diri ke luar kota dan ada yang ke luar pulau. Hingga saat ini, tim kami kerahkan untuk mengejar pelaku," kata Setija, Selasa (16/7/2013).

Dari empat pelaku yang belum tertangkap, satu di antaranya yang paling dominan dalam pembunuhan ini.

Hamid dibunuh karena teman-temannya sakit hati atas perkataan korban. Saat pesta miras, teman-teman Hamid meminta korban untuk berhenti karena telah menghabiskan tiga liter miras cukrik polosan.

Namun, Hamid menolak dan mengatakan jangan mengajak pesta lagi jika berhenti.

Sempat terjadi cekcok mulut antara Hamid dan lima temannya.

Puncaknya ialah saat Hamid mendorong kepala salah satu temannya sehingga membuat teman-teman lainnya naik pitam.

Akibatnya, Hamid langsung dikeroyok oleh lima temannya itu hingga babak belur. Tidak sampai di situ, entah siapa yang memulai, satu pelaku membeli bensin eceran di dekat lokasi.

Ketika korban dalam tidak sadarkan diri, dua orang menyiram bensin ke tubuh korban. Bahkan, satu orang lainnya meminumkan bensin ke mulut korban.

Setelah itu, tiba-tiba ada yang menyulutkan api ke tubuh korban sehingga tubuh korban terbakar. Ternyata korban belum meninggal saat dibakar.

"Korban masih hidup ketika dibakar oleh pelaku," kata Setija.

Panik, akhirnya tersangka memasukkan tubuh korban ke dalam karung. Itulah sebabnya, nantinya pelaku akan dijerat pasal yang berbeda.

Ada yang dikenakan pasal penganiayaan, ada yang dikenakan pasal pembunuhan.

Menurut keterangan salah satu tersangka, TF, dia tidak sadar saat melakukan itu.

Namun, setelah korban meninggal dan dimasukkan ke karung, TF baru sadar dan ia menyampaikan SMS kepada kekasihnya jika telah membunuh Hamid.

"Saya curhat kepada pacar saya lewat SMS kalau telah membunuh Hamid," kata TF.

Menurut TF, dirinya hanya ikut-ikutan. "Saya tidak kenal dengan dia (Hamid), saya hanya kenal dengan dua orang teman saya. Saya diajak mereka, dan terjadi seperti ini," tambah TF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com