Perahu Nelayan yang Menabrak Rumah Sulit Ditarik

Sebab, selain lokasi perahu lebih rendah dari jalan, alat yang digunakan oleh warga untuk menariknya pun sangat sederhana, yaitu hanya tali dan kayu.

Selain itu, kondisi perahu sudah sedikit rusak sehingga apabila dipaksa ditarik kayu-kayunya akan terlepas.

"Sulit Mas. Kalau dipaksa (ditarik) perahu akan rusak parah, kalau tidak, akan kesulitan," kata Waluyo, salah satu warga yang ikut menarik perahu, Selasa (16/7/2013).

Ia menambahkan, dua perahu yang menabrak samping rumah Keman adalah milik Sukemi dan Saryudi. Perahu milik Sukemi berada di samping kanan rumah dan perahu milik Saryudi di samping kiri. Dengan demikian, untuk mengeluarkan perahu milik Saryudi, mereka harus menunggu perahu milik Sukemi ditarik terlebih dahulu ke pantai.

"Kalau perahunya Kemi belum bisa ditarik, otomatis perahu milik Saryudi juga tidak bisa keluar," jelasnya.

Sementara itu, hingga saat ini, nelayan yang perahunya hilang juga belum meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk ikut mencarinya. Nelayan masih berusaha mencari perahunya sendiri. Padahal, BPBD, sudah menyiapkan penyelam untuk membantu mencari perahu yang diperkirakan hilang tenggelam.

"Kalau memang dibutuhkan, kami siap menerjunkan penyelam," kata Kasi Kesiapsiagaan dan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal.