Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangus, Empat Korban di Tanjung Gusta Sulit Dikenali

Kompas.com - 12/07/2013, 16:24 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Lima mayat korban kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta, Medan, yang diangkat ke Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan, akhirnya dipastikan merupakan mayat seorang petugas lapas dan sisanya narapidana.

Empat mayat kondisinya hangus terbakar hampir di seluruh tubuh sehingga sulit untuk dikenali lagi.

DE Situngkir (76), paman dari korban Bona Hotman Situngkir (38), mengaku tidak lagi bisa mengenali tubuh keponakannya.  Dia hanya mengenali korban dari KTP yang terdapat di kantong celana belakang.

"Sudah tak bisa dikenali lagi. Terbakar semua badannya. Cuma KTP di kantong celananya yang jadi tanda dia si Bona," kata DE Situngkir, Jumat (12/7/2013).  

Menurut Situngkir, pihak keluarga mengetahui kejadian ini setelah menonton televisi. Keluarga semakin panik lantaran sejak kemarin tidak bisa menghubungi Bona. 

"Mungkin dia terjebak. Mau keluar Lapas api sudah besar, mau lari ke tempat tahanan, sudah rusuh. Si Bona memang harus berjaga di situ karena dia yang mencatat nama-nama napi yang masuk dan keluar," katanya bersedih.

Selain keluarga Bona, pihak keluarga Hendra Rico Naibaho juga datang. Ibu korban Rico, E br Sinurat (57), sudah di rumah sakit sejak pagi ditemani dua anggota keluarga lain.

Br Sinurat harus berkali-kali masuk ke ruang jenazah untuk memastikan mayat tersebut adalah anaknya. Tidak ada satu pun identitas yang memastikan jenazah itu adalah anaknya. Seluruh tubuh korban terbakar.

Jenazah staf registrasi lapas ini hanya dikenali dari kuku jari kaki kirinya yang baru tumbuh usai di operasi beberapa waktu lalu.

Korban yang bisa dikenali adalah Nghui Tan (48), pria keturunan Tionghoa yang menjadi warga binaan terkait kasus narkoba. Status terakhirnya adalah tahanan pendamping di lapas.  

Kepala Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan Surjit Singh mengatakan, hingga sore kemarin, dua jenazah lain masih berstatus Mr X. Petugas forensik dan tim penyidik dari Polda Sumut masih melakukan identifikasi.  

"Hampir semua korban tewas akibat luka bakar 100 persen dengan derajat 5 hingga 6. Tapi, satu di antaranya, Nghui Tan, masih dapat dikenali karena mengalami luka bakar 100 persen dengan derajat 3," kata Surjit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com