"Kan kemarin banyak pembeli daging ayam potong untuk persiapan hari pertama Ramadhan, jadi kebutuhan meningkat. Untuk hari ini sudah mulai sepi pembeli ayam potong, jadi kami turunkan sampai Rp 65.000," terang Abang, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Basah Mandonga, Kendari, Rabu (10/7/2013).
Menurut dia, harga ayam potong sempat naik sebulan lalu pascapengumuman kenaikan harga BBM, mengingat ayam potong dipasok dari luar Kota Kendari.
Namun, penurunan harga tersebut tidak terjadi pada daging sapi. Di beberapa pasar di Kendari, harga daging sapi tetap stabil, yakni sebesar Rp 80.000 per kilogram. Meski demikian, stok daging malah berkurang.
Daeng Tarang, salah satu penjual daging sapi di Pasar Mandonga, mengatakan bahwa pengurangan stok daging sapi diakibatkan berkurangnya suplai dari peternak. Hal itu juga dipicu meningkatnya biaya transportasi pengiriman harga daging sapi setelah kenaikan harga BBM.
"Jadi peternak sapi membatasi suplai daging ke Kendari, soalnya sapi itu banyak didatangkan dari luar Kendari," ujarnya.
Harga telur juga mengalami kenaikan di hari pertama bulan Ramadhan. Harga telur per rak naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 38.000. Kenaikan harga telur juga dipicu kenaikan harga BBM, dan bahan pokok itu lebih banyak disuplai dari wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, harga bumbu dapur dan sayur, seperti bawang merah, cabai rawit, wortel, dan kentang, juga naik hingga 100 persen.
Selama ini sebagian besar bahan kebutuhan pokok dikirim dari provinsi lain, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Akibatnya, kenaikan harga BBM dipastikan berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok sebagai akibat dari bertambahnya biaya transportasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.