Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sampang Tangguhkan Pencairan BLSM

Kompas.com - 09/07/2013, 18:58 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SAMPANG, KOMPAS.com — Sebanyak 108.647 warga miskin se-Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terpaksa gigit jari lantaran pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum bisa didistribusikan. Hal itu disebabkan Bupati Sampang Fannan Hasib belum memberikan kepastian jadwal pendistribusiannya. Sementara di daerah lain BLSM sudah mulai dibagikan per 1 Juli kemarin.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang Malik Amrullah, Selasa (9/7/2013), menjelaskan, Bupati Fannan terpaksa menunda pencairan BLSM karena adanya permintaan dari Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kabupaten Sampang. Pencairan BLSM baru bisa dicairkan ketika sudah ada sosialisasi matang dari Pemkab Sampang dan PT Pos Sampang.

Malik menambahkan, setelah proses sosialisasi rampung dan masing-masing kepala desa sudah menyatakan siap, BLSM akan dicairkan.

"Sudah dipastikan pencairannya molor karena Bupati belum menentukan jadwal sekaligus PT Pos juga butuh waktu untuk sosialisasi," ungkap pria berambut putih ini.

Molornya pencairan BLSM menuai kekecewaan dari warga, salah satunya Niman (51) asal Kelurahan Rontengah, Kecamatan Kota Sampang. Niman menilai, Pemerintah Kabupaten Sampang sudah melalaikan hak yang seharusnya segera disampaikan kepada rakyatnya. Bantuan itu sangat dibutuhkan warga, mengingat kebutuhan memasuki bulan Ramadhan semakin meningkat dan harganya semakin melambung.

"Sebagai warga miskin sangat kecewa dengan Bupati karena tidak memikirkan nasib rakyatnya. Kami meminta agar Bupati segera mencairkannya agar segera bisa dinikmati masyarakat," ungkap Niman.

Sebelumnya, empat kecamatan di Kabupaten Sampang menolak untuk menerima BLSM. Keempatnya masing-masing Kecamatan Banyuates, Kecamatan Torjun, Kecamatan Kota Sampang, dan Kecamatan Ketapang.

Gerakan penolakan itu dilakukan oleh masing-masing kepala desa karena persoalan data kemiskinan yang tidak sesuai dengan fakta di masyarakat.

Sugiman, Lurah Rongtengan, Kecamatan Kota Sampang, mengatakan, data kemiskinan yang digunakan pemerintah berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 lalu. Di data itu banyak warga miskin yang tidak masuk. Bahkan, ada yang sudah taraf hidupnya sudah layak masih terdata sebagai penerima BLSM, sementara yang miskin tidak terdata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com