Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka Penambangan Ilegal, Bos Pasir Besi Masih Bebas

Kompas.com - 09/07/2013, 16:51 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya masih belum memeriksa kembali tersangka penambangan ilegal pasir besi, sekaligus salah satu bos CV Guruh Samudra, Jaenal Jaklek. Setelah diperiksa pertama beberapa pekan lalu, kepolisian mengaku masih mengumpulkan keterangan saksi tambahan.

Kepala Bidang Operasi Reskrim Polres Tasikmalaya Iptu Maulana menyatakan, saat ini pihaknya masih melengkapi keterangan saksi tambahan, dan telah melakukan gelar perkara. Namun, ia membenarkan, tersangka masih belum ditahan dengan alasan pelaku masih kooperatif, tidak berniat menghilangkan barang bukti, dan tidak melarikan diri.

"Saksi tambahan yang diperiksa ada dua orang. Itu menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersangka. Sampai sekarang kami belum menjadwalkan kembali pemanggilan sekaligus pemeriksaan tersangka. Tapi, proses hukum terus berlanjut," singkat Maulana kepada sejumlah wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa (9/7/2013).

Hal sama ditambahkan Ketua Tim Kasus Penambangan Ilegal Polres Tasikmalaya Iptu Gumilar. Menurutnya, tersangka selama ini diduga telah menambang pasir besi tanpa memiliki izin usaha penambangan (IUP). Dalam kasus ini, tersangka menambang ilegal di kawasan Ciandum, Pesisir Selatan Tasikmalaya.

"Tersangka diduga telah menambang pasir besi secara ilegal atau tanpa izin resmi di kawasan Ciandum. Lokasi ini, khusus kasus tersangka yang kami tangani sekarang," ujar Gumilar.

Jika terbukti menambang ilegal, kata Gumilar, tersangka akan dijerat Pasal 158 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba, dengan ancaman hukuman penjara sepuluh tahun, atau dikenakan denda sebesar Rp 10 miliar.

"Ancaman hukuman dalam kasus ini tidak ada hukuman minimal," tambah Gumilar.

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Tasikmalaya telah menetapkan seorang tersangka penambangan ilegal pasir besi di kawasan Pantai Selatan Tasikmalaya, bernama Jaenal Jaklek, sekaligus pemilik usaha tambang CV Guruh Samudra. Tersangka pun diketahui sebagai warga Cipatujah yang selama ini berkiprah dalam usaha tambang pasir besi di Cipatujah.

Seperti diketahui, permasalahan tambang pasir besi selama ini terus bermunculan. Mulai dari dampak kerusakan lingkungan, infrastruktur, dan terancamnya biota laut. Pasalnya, sebagian besar penambangan berlokasi di sepanjang pesisir Pantai Cipatujah.

Kasus lainnya adalah kasus penganiayaan terhadap pejabat perusahaan milik pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya oleh bos pasir besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com