Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bandara Dipukul, Petugas Bandara Wamena Mogok

Kompas.com - 08/07/2013, 13:58 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Aktivitas penerbangan di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, hingga Senin (8/7/2013) siang masih terhenti akibat aksi mogok yang dilakukan petugas Bandara Wamena menyusul pemukulan terhadap Kepala Bandara Wamena oleh oknum pejabat Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Minggu (7/7/2013) kemarin.

Informasi yang dihimpun Kompas.com di Wamena, sejak Senin pagi bandara sudah dipadati oleh penumpang yang sebagian besar merupakan rombongan paduan suara yang akan kembali ke daerah asal seusai mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) se-Papua dan Papua Barat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Salah seorang petugas Bandara Wamena yang enggan disebutkan namanya mengatakan, aksi mereka merupakan bentuk solidaritas atas aksi pemukulan terhadap Kepala Bandara Wamena dan petugas ATC kemarin.

“Bandara tetap buka dan tadi pagi sempat ada penerbangan. Siang ini memang tidak ada penerbangan, teman-teman melakukan aksi solidaritas. Kepala bandara serta petugas ATC masih berada di Mapolres untuk melaporkan kejadian kemarin,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Minggu (7/7/2013) sore, terjadi pemukulan terhadap petugas ATC Bandara Wamena, Edi Horas, oleh oknum pejabat Kabupaten Jayawijaya. Kepala Bandara Wamena, Junikar Pakondo, yang mencoba melerai juga ikut menjadi sasaran pemukulan.

Menurut sejumlah sumber Kompas.com, aksi pemukulan terjadi pada Minggu (7/7/2013) sekitar pukul 18.00 WIT, ketika rombongan paduan suara serta sejumlah pejabat memaksa untuk melakukan penerbangan ke Bandara Sentani Jayapura.

Karena alasan keamanan, petugas bandara dan pihak maskapai penerbangan menolak untuk melakukan penerbangan. Kecewa dengan penolakan ini, oknum pejabat beserta sejumlah bawahannya memukul petugas ATC Bandara dan kepala bandara.

Belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait pemukulan yang dilakukan oleh oknum pejabat Kabupaten Jayawijaya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com