Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Perang Air Menyambut Ramadhan

Kompas.com - 07/07/2013, 20:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegara, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Mereka menggelar "Perang Air" yang diikuti oleh para orang tua, remaja hingga anak-anak di lapangan dusun setempat, Minggu (7/7/2013).

Suasana gembira penuh gelak tawa tampak dalam tradisi yang dikenal dengan sebutan Padusan itu. Mereka saling melempar plastik yang sudah diisi dengan air. Menurut mereka aksi tersebut adalah simbol kebersamaan di antara sesama warga.

Sebelum Perang Air, aksi diawali dengan pengambilan air dari sendang Kedawung tidak jauh dari Dusun Dawung. Mereka menyusuri areal persawahan dengan diiringi musik kesenian tradisional Jathilan dan Topeng Ireng dari grup Tresna Manunggal Budaya, Magelang.

Dalam prosesi itu, seorang sesepuh dusun yang bernama Purwosumarto, mengambil air dari sumber yang konon memiliki tujuh saluran air, kemudian dimasukkan ke beberapa kendi kecil. Air itu lalu di arak ke tengah kampung yang kemudian dipakai untuk ritual sesuci.

Warga membasuh muka, tangan dan kaki sebagai simbul upaya mensucikan pandangan, pikiran, ucapan, pendengaran, perbuatan dan laku setiap individu. Yang kemudian di akhiri dengan doa bersama.

"Di wilayah Magelang ada tradisi Padusan yang dilakukan menjelang bulan puasa. Ini merupakan simbol umat untuk membersihkan mental, penyucian jiwa, niat, pikiran dan laku diri," terang Gepeng Nugroho, Koordinator penyelenggara, di sela-sela kegiatan yang bertajuk Bojang Banyu itu.

Kegiatan ini sudah digelar sejak Sabtu (6/7/2013) lalu. Diisi dengan berbagai macam kesenian tradisional, bazar hingga sendratari.

Menurut Gepeng, ritual padusan ini juga bisa melestarikan kesenian dan kebudayaan lokal. Sebab, dengan kegiatan ini bisa sebagai penghormatan kepada leluhur dan menciptakan budaya serta adat istiadat agar lestari.

"Kami ingin mengemas dengan cara yang lebih berbeda. Agar masyarakat semakin antusias saat menjalani ibadah puasa," jelasnya.

Agung Tricahyo (38), warga peserta padusan mengaku antusias. Menurutnya, padusan merupakan pembersihan diri menjelang ibadah puasa. Selain itu juga untuk mengenalkan pada generasi muda tentang kesenian tradisional yang mulai tergerus jaman.

"Melalui kegiatan ini, kami juga berharap anak-anak sekarang tidak melupakan budaya,” ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com