Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Murah di Bone Malah Dijejali PNS

Kompas.com - 03/07/2013, 13:03 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Menanggapi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan menggelar pasar murah yang diperuntukkan untuk masyarakat golongan menengah ke bawah, Rabu (3/7/2013).

Namun, fakta di lapangan justru berbeda. Konsumen pasar murah yang digelar di Lapangan Merdeka Watampone ini didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ratusan warga terlihat antre membeli kupon pembelian.

Sejumlah warga rela mengantre lama, karena tawaran harga yang tergolong menggiurkan. Beras misalnya, dijual dengan harga Rp 6.000 per kilogram, sementara biasanya mencapai Rp 10.000.

"Saya dari tadi antre kupon karena banyak sekali orang yang datang, karena memang murah dibanding beli di pasar," ungkap Nuraliyah, yang datang bersama anaknya yang masih kecil.

Sayangnya, dominasi PNS yang ikut antre berbelanja sangat terasa. Mereka ikut berjebel di tengah padatnya antrean.

Salah seorang PNS mengaku sengaja datang untuk membeli daging sapi, karena harga yang sangat murah. "Murah sekali, cuma Rp 60.000 per kilo, padahal kalau di pasar sampai Rp 80.000," beber Laela sambil menenteng dua kilogram daging sapi yang baru dibelinya.

Sementara, pihak pemerintah setempat yang dikonfirmasi terkait dengan pasar murah ini mengaku sengaja menggelar pasar murah atas kesepakatan unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida), demi menstabilkan harga kebutuhan pokok.

"Hasil kesepakatan jelang bulan Ramadan dan akan terus dilakukan sampai harga di pasaran stabil kembali karena sekarang ini semuanya serba mahal," ungkap Ambo Dalle, Wakil Bupati Bone yang datang memantau pasar murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com