Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ganggu Lalu Lintas, Sejumlah Warga Kendari Tolak Wapres

Kompas.com - 28/06/2013, 19:15 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Sejumlah aksi unjuk rasa menolak kedatangan Wakil Presiden Boediono berlangsung di dua titik di Kendari, Jumat (28/6/2013) petang. Mereka menolak kehadiran Boediono di Kendari karena akan mengganggu aktivitas warga.

Wapres Boediono rencananya akan tiba di Kendari pada Sabtu (29/6/2013) untuk menghadiri penutupan peringatan Hari Keluarga Nasional ke-XX (Harganas) se-Indonesia.

Kelompok massa itu berasal dari Lembaga Kajian Informasi Masyarakat (Bakar) yang menggelar aksi dan memblokade Jalan MT Haryono, perempatan Pasar Baru Wuawua, Kendari. Sementara itu, elemen lain yakni Gerakan Sosiologi Hukum (GSH) rencananya akan berunjuk rasa di jalan HEA Mokodompit, depan kampus Universitas Haluoleo Kendari.

Massa dari Bakar membawa keranda mayat sambil membakar ban bekas. Namun, aksi tersebut tidak menggangu arus lalu lintas di jalan tersebut.

Koordinator aksi dari Bakar, La Ode Munawal, dalam orasinya menyatakan, kedatangan Boediono di Kendari tidak akan membawa manfaat untuk rakyat.

“Untuk itu, kami tegas menolak kehadiran Wapres dan kroni-kroninya di Bumi Anoa karena telah mengkhianati rakyat. Kebijakan menaikkan harga BBM baru-baru ini telah menambah kemiskinan dan penderitaan rakyat,” teriaknya, Jumat (28/6/2013).

Menurutnya, Pemerintahan SBY-Boediono telah gagal membawa Indonesia sesuai cita-cita bangsa, seperti kemandirian dalam politik, kesejahteraan di bidang ekonomi dan sosial, serta berkarakter dalam berbudaya.

Munawal menambahkan, selain karena menaikkan harga BBM, pihaknya menolak kedatangan Wapres Boediono dan para menteri ke Kendari karena mengganggu kegiatan masyarakat di Kendari.

"Sebab arus lalu lintas akan dialihkan, dan masyarakat tidak bisa melintas di jalan-jalan utama yang akan dilalui rombongan Wapres itu,” katanya.

Selesai berorasi, massa Lembaga Kajian Informasi Masyarakat yang berjumlah belasan orang itu bergerak menuju ke pertigaan kampus Unhalu. Di tempat itu, pengunjuk rasa berorasi sambil membakar ban bekas.

Aksi unjuk rasa mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. Kapolsek Poasia AKP Baharuddin mengatakan, pihaknya hanya memantau aksi tersebut.

“Ada belasan anggota Polsek Poasia di lokasi unjuk rasa, kami hanya memantau saja. Tetapi rencananya mereka (pendemo) akan membubarkan diri pukul 20.00 Wita sesuai izin yang masuk,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com