Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Masuk Gedung DPRD, 2 Kelompok Pendemo Bentrok

Kompas.com - 27/06/2013, 15:16 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Demo dua kelompok berbeda di halaman gedung DPRD Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis (27/6/2013), diwarnai bentrok. Insiden tersebut dipicu oleh rebutan antarkelompok pendemo yang ingin lebih dahulu masuk ke gedung DPRD.

Kedua kelompok pendemo tersebut adalah Solidaritas Mahasiswa Masyarakat Buton Utara (Somat) dan Forum Pemerhati Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Konawe Selatan.

Aktivis Somat berunjuk rasa menuntut pemindahan ibu kota Kabupaten Buton Utara. Mahasiswa berusaha menerobos pintu masuk gedung dewan hingga terlibat baku pukul dengan polisi. Mahasiswa yang mencoba melawan dibubar paksa polisi. Bahkan beberapa orang di antaranya dikejar polisi.

Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama, mahasiswa kemudian berkumpul di teras gedung DPRD Sultra dan melanjutkan orasinya. Cukup lama berorasi di gedung dewan, tetapi tak satu pun wakil rakyat menemui para pengunjuk rasa. Mereka kemudian coba menerobos barikade polisi sehingga aksi saling dorong pun terjadi.

Koordinator Solidaritas Mahasiswa Masyarakat Buton Utara, Arianto Lasora, dalam orasinya menyatakan, pemindahan ibu kota kabupaten dari Kecamatan Buranga ke Kecamatan Kulisusu merupakan harga mati.

“Kami mendesak Menteri Dalam Negeri untuk segera memproses pemindahan ibu kota Buton Utara secepatnya sesuai dengan aturan yang ada. Nah, kedatangan kami di gedung DPRD Sultra karena kami mengganggap sebagai representasi perwakilan. Buton Utara juga masih menjadi bagian dari wilayah Sulawesi Tenggara,” teriaknya di gedung DPRD Sultra, Kamis (27/6/2013).

Sementara di lokasi yang sama, ada kelompok lain yang juga menggelar unjuk rasa, yakni Forum Pemerhati Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Konawe Selatan. Dua kelompok berbeda itu sempat bentrok karena masing-masing memaksa ingin diterima lebih dahulu oleh Ketua DPRD Sultra. Beruntung bentrokan segera dilerai polisi yang mengawal unjuk rasa di gedung DPRD Sultra.

Ketua DPRD Sulawesi Tenggara LM Rusman Emba yang menerima para pengunjuk rasa mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang masalah tersebut.

“Jadi begini teman-teman mahasiswa, kami akan mengonfirmasi terlebih dahulu kepada Bupati dan Dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri, untuk mempertanyakan lebih dalam mengenai tuntutan kalian,” terang Rusman.

Mendengar penjelasan Ketua DPRD Sultra, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Mereka mengatakan, akan kembali mendatangi gedung DPRD Sultra untuk mempertanyakan hasil konsultasi pimpinan dewan dengan Bupati Buton Utara dan Dirjen Otonomi Daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com