"Kami sudah mengidentifikasi. Kemarin (Sabtu) kan enam orang (teridentifikasi). Setelah kami dalami, teridentifikasi jadi delapan orang. Segera akan kami publish ke masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Jabar, Selasa (25/6/2013). Identifikasi dan sketsa wajah para pelaku dibuat berdasarkan hasil rekaman beberapa closed circuit televisi (CCTV) di kawasan Pasteur.
Harapannya, publikasi sketsa para terduga pelaku penyerangan acak terhadap kendaraan-kendaraan berpelat B akan mendapat tanggapan masyarakat dengan melaporkan para pelaku. Kedelapan orang tersebut, lanjut Martinus, juga telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jawa Barat.
17 mobil
Hingga Selasa (25/6/2013), kata Martinus, jumlah mobil yang dilaporkan rusak karena aksi bobotoh di kawasan Pasteur telah mencapai 17 unit. Kepolisian juga telah meminta keterangan dari 38 saksi, baik penumpang kendaraan maupun warga sekitar yang melihat aksi perusakan oleh oknum bobotoh.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan bobotoh turun ke jalan, Sabtu (22/6/2013), setelah di Jakarta bus yang ditumpangi pemain dan ofisialPersib diserang oleh massa yang diduga pendukung klub Persija. Di jalan, para bobotoh menghadang, bahkan merusak kendaraan berpelat nomor Jakarta. Pada hari itu, seharusnya Persib menjadi tamu laga Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Jakmania
Sementara itu, di Jakarta Polda Metro Jaya juga menjadwalkan pemeriksaan atas koordinator suporter Persija Jakarta. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Mapolda Metro Jaya menyatakan akan memeriksa sejumlah saksi mata di lokasi kejadian. "Seperti satpam dan pedagang. Untuk selanjutnya pemeriksaan barang bukti kaca dan batu," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara, massa yang menyerang bus mencapai 70 orang. Beberapa penyerang, sebut dia, tampak mengenakan pakaian salah satu suporter tim sepak bola Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.