Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Pelemparan Bus Persib Tindakan Kriminal

Kompas.com - 25/06/2013, 11:56 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menilai, pelemparan dan perusakan bus yang ditumpangi oleh skuad Persib Bandung murni sebagai tindakan kriminal, bukan didasari oleh semangat olahraga.

"Saya tidak mau mengintervensi laporan itu. Kalau ketahuan ada oknum, harus dipisahkan dari spirit pertandingannya," kata Roy Suryo di sela kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/6/2013).

Menpora menambahkan, dia menyerahkan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusutnya. "Biar pihak kepolisian yang mengusut apakah mereka itu oknum atau suporter salah satu kesebelasan," imbuhnya.

Sementara itu, Roy Suryo menyatakan, kasus pelemparan bus tim Persib Bandung di Jalan Gatot Subroto sedikit demi sedikit sudah menemui titik terang. Dia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan saat ini sudah memeriksa beberapa saksi dan barang bukti untuk mengetahui kelompok pelaku yang mengatasnamakan Jakmania itu.

"Kepolisian sudah meminta keterangan enam saksi yang ada beberapa satpam di kantor yang berdekatan dengan tempat kejadian, rekaman CCTV yang ada di situ, kemudian keterangan dari beberapa petugas parkir yang membawa kamera juga," kata Roy di sela kunjungan ke Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/6/2013).

Menpora menambahkan, bukti-bukti tersebut untuk mengetahui lebih detail kronologi kejadian penyerangan secara sporadis tersebut.

"Jadi, kita mengetahui arah datang dari mana, pakai atribut apa, kemudian tindakan penyerangan sampai masuknya bus tersebut ke dalam tol itu sudah saya dengar semuanya," paparnya.

Kendati demikian, belum ada pelaku yang berhasil ditangkap hingga malam ini. "Pelakunya belum ditangkap sampai dengan semalam, tapi artinya saya berharap kondisi bisa definitif agar ada efek jera," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, satu bus yang mengangkut rombongan pemain dan ofisial tim Persib Bandung dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, mengarah ke Semanggi, pada Sabtu (22/6/2013) siang.

Pelemparan dilakukan tak lama setelah bus meninggalkan Hotel Kartika Chandra, tempat tim Persib Bandung menginap, dan bersiap menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk menjalani lanjutan pertandingan ISL melawan Persija Jakarta.

Akibat lemparan batu, bus dengan nomor polisi D 1405 H itu mengalami rusak dan kaca retak. Rombongan tim Persib Bandung akhirnya mengurungkan niat bertanding dan kembali ke Bandung.

Malam harinya, sejumlah kawasan di Kota Bandung seperti di Braga, Pasteur, Dago, dan Riau terjadi sweeping dan perusakan terhadap kendaraan bernomor polisi asal Jakarta (B) oleh sekelompok orang.

Diduga kuat aksi tersebut merupakan aksi balasan dan terkait erat dengan aksi perusakan bus Persib Bandung di Jakarta pada Sabtu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com