Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mogok Angkot di Ambon, Sejumlah Sopir Dipukuli dan Dicekik

Kompas.com - 24/06/2013, 16:02 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Puluhan personel polisi yang mengamankan jalannya aksi mogok ratusan sopir angkutan kota (angkot) di depan Tugu Gong Perdamaian Dunia (GDP), Senin (24/6/2013), terlibat kericuhan.

Mulanya aksi mogok ini berjalan tertib, tetapi beberapa jam kemudian aksi ini berubah ricuh. Para sopir angkot melakukan aksi mogok dengan cara memarkirkan kendaraannya di depan GDP sehingga memacetkan arus lalu lintas.

Para sopir lainnya yang masih terlihat membawa penumpang juga dipaksa turun dari dalam angkot. Polisi yang mengatur arus lalu lintas di kawasan itu pun tidak mampu berbuat banyak karena begitu banyak mobil yang telah terjebak macet di kawasan tersebut.

Kesal dengan ulah para sopir yang dianggap mengganggu ketertiban umum, puluhan polisi yang berada di lokasi tersebut langsung mengambil tindakan tegas dengan cara membubarkan secara paksa para sopir.

Awalnya, hanya terjadi keributan adu mulut, polisi melarang para sopir untuk memarkir angkot mereka di kawasan itu. Namun, para sopir bersikukuh dan terlibat adu mulut dengan polisi. Beberapa saat kemudian, terjadilah kericuhan di antara kedua pihak.

Di lokasi mogok terjadi aksi kejar–kejaran antara polisi dan para sopir. Dalam insiden itu, sejumlah sopir dipukuli dan dicekik oleh polisi. Aksi ini berlangsung lebih kurang 15 menit. Aksi ini pun sempat membuat ratusan sopir yang berada di kawasan tersebut berlari kocar-kacir.

“Bubar, bubar, bubar, kalian ini mengganggu ketertiban saja. Kalau mau protes, jangan ganggu masyarakat lain, ini bukan jalan kalian sendiri,” teriak salah satu perwira polisi penuh emosi.

Seusai kejadian itu, para sopir lalu mengadukan aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum anggota polisi ke Mapolda Maluku bersama serta sejumlah korban pemukulan. ”Ini kekerasan pidana, ini pelanggaran hukum, kita hanya menuntut hak kita, mengapa harus dipukuli,” teriak sejumlah sopir sambil bergegas menuju Polda Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

    Regional
    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

    Regional
    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

    Regional
    Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

    Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

    Regional
    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

    Regional
    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

    Regional
    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

    Regional
    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

    Regional
    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

    Regional
    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

    Regional
    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

    Regional
    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

    Regional
    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

    Regional
    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

    Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

    Regional
    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com