Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tim dari udara melakukan 16 kali pemadaman untuk mematikan titik api tersebut.
"Tim udara mengerahkan 2 helikopter Bolco dengan kapasitas 500 liter, melakukan 16 kali pemadaman di daerah Mandau dan berhasil memadamkan seluas 100 meter," tulis Sutopo melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/6/2013).
Kemudian, dengan pesawat Hercules, dilakukan penyemaian awan dengan 2 ton garam yang menghasilkan bulir hujan di daerah Mandau, Bengkalis, dan Duri. Hari ini, tim udara akan mengerahkan 2 heli Bolco untuk melakukan water bombing dan 2 pesawat Hercules serta Cassa untuk penyemaian awan. Titik api pun diharapkan terus berkurang jika hujan turun.
"Pada hari ini, Minggu, dilaporkan terjadi hujan di Desa Bukit Kapur, Dumai. Hari ini Minggu operasi pemadaman tim darat dan udara tetap dilanjutkan," kata Sutopo.
Pemadaman lewat darat, terang Sutopo, juga dilakukan di Bengkalis dengan bantuan TNI, Polri, masyarakat, manggala agni, BPBD, dan instansi terkait lainnya. Untuk hujan buatan ini BNPB menyiapkan Rp 25 miliar yang diambil dari dana siap pakai BNPB.
Seperti diketahui, jumlah titik api di hutan Riau meningkat sejak 15 Juni 2013. Diperkirakan 200 hektar lahan gambut masih terbakar. Kabut asap juga telah menyasar ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kedua negara tersebut mulai diselimuti asap tebal pada Senin (17/6/2013).
Asap tebal itu telah mengganggu kesehatan dan mengganggu aktivitas warga. Kebakaran pada lahan atau hutan merupakan masalah rutin di Indonesia. Diduga warga membakar lahan untuk menjadikan kawasan perkebunan. Hujan yang tidak kunjung turun juga menyebabkan kebakaran menyebar luas. BNPB pun akan melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk menghentikan pembakaran lahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.