Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Long March" di Dago, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi

Kompas.com - 21/06/2013, 23:24 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa beratribut organisasi mahasiswa, seperti HMI, GMNI, GMII, dan BEM, se-Jabar melakukan long march di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6/2013) malam. Di beberapa titik aksi, bentrok mahasiswa dengan polisi terjadi.

Di kawasan yang lebih dikenal sebagai Dago ini, mereka berorasi menolak kenaikan harga BBM yang diumumkan berlaku mulai Sabtu pukul 00.00 WIB. Lebih dari 120 mahasiswa memulai aksi unjuk rasa dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dari sana mereka berjalan beriringan menuju kawasan Dago, melewati Jalan Teuku Umar. Di cabang Jalan Dago ini, mereka membakar ban dan menutup jalan. Polisi tak berdiam diri dan berusaha memadamkan ban yang dibakar mahasiswa.

"Kami menolak kenaikan harga BBM, turunkan SBY-Bodiono karena tak becus memimpin negara," kata salah satu pemimpin demonstran di sela aksi. Mereka kemudian berjalan beriringan ke Dago Cikapayang. Di sana mereka berkumpul sambil meneriakkan orasi menolak kenaikan harga BBM.

Saat mahasiswa berorasi dan mulai membentuk lingkaran di tengah jalan, kericuhan mulai terjadi. Polisi menyebut aksi mahasiswa mengganggu lalu lintas. Bahkan sempat ada yang baku hantam. Polisi dan mahasiswa saling dorong. Kericuhan disertai adu mulut pun sempat terjadi antara mahasiswa dan polisi.

Sesudahnya, para mahasiswa kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Dago. "Kami akan melakukan aksi sampai Presiden membatalkan kenaikan harga BBM. Kami akan aksi sampai besok pagi, bahkan kami akan berhari-hari melakukan aksi, sampai kenaikan harga BBM batal," kata Presiden BEM STT Telkom, Ariel Wahyu Pratama, di sela aksi kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com