Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo BBM, 11 Mahasiswa di Semarang Mogok Makan

Kompas.com - 19/06/2013, 17:30 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Sebanyak 11 mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang menggelar aksi mogok makan. Mereka menolak APBN Perubahan 2013 yang disahkan DPR RI dan tetap menuntut rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dibatalkan.

Aksi itu dilakukan dengan mendirikan tenda di bundaran eks videotron di Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (19/6/2013). Para mahasiswa itu juga menutup mulut dengan lakban hitam. Pada tenda tersebut juga terpampang poster yang bertuliskan sejumlah tuntutan. Para mahasiswa tampak tidur-tiduran, sedangkan cuaca di Kota Semarang cukup terik.

Koordinator aksi Risya Islami mengatakan, aksi mogok makan dilakukan sebagai wujud bahwa gerakan penolakan kenaikan harga BBM di Kota Semarang belum padam.

"Awalnya 10 orang, sekarang bertambah jadi 11 orang dan kemungkinan bisa bertambah lagi. Laki-laki semua dan kami akan bertahan di sini hingga Sabtu (22/6/2013) mendatang," tandasnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga BBM jelas akan menyengsarakan masyarakat sebab akan diikuti kenaikan harga bahan pokok lainnya, apalagi saat ini menjelang puasa, Lebaran, serta kenaikan kelas dan pendaftaran sekolah.

"Beban rakyat sudah banyak dengan kenaikan BBM diikuti harga lainnya ini jelas akan membuat beban semakin berat," katanya.

Ia juga berharap gerakan semacam ini dilakukan juga di seluruh Indonesia. Hal itu agar kenaikan harga BBM dibatalkan oleh pemerintah. Selain itu, mereka juga menolak penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dinilai tidak mendidik. Pemerintah seharusnya memikirkan bagaimana memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan.

"Perjuangan kita belum usai, seluruh Indonesia juga akan seperti ini. Kami akan bertahan dan menginap di sini agar tuntutan kami dilihat dan dipenuhi oleh pemerintah. Ini adalah cara kami berjuang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com