Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ditengok, Pagi Sudah Menjadi Mayat

Kompas.com - 19/06/2013, 16:02 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Ngatno (50), orangtua M Nur Nafis Achsin, salah satu siswa MTs korban meninggal terseret ombak, mengatakan, tadi malam, Selasa (18/6/2013), ia menengok anaknya di tempat perkemahan. Bahkan dirinya sempat berbicara banyak dengan putranya itu.

"Anak saya sempat menawarkan saya sarung supaya saya pakai. Tapi saya bilang, untuk kamu saja. Bapak tidak kedinginan," kata Ngatno.

Ngatno menjelaskan, dirinya pulang dari perkemahan setelah subuh dan tiba di rumah sekitar jam 06.30 WIB. Beberapa saat kemudian, Ngatno mendapat kabar anaknya meninggal dunia terseret ombak.

"Saya terkejut, sebab habis menengok dia," akunya.

Dia mengaku tidak mendapat firasat apa-apa sebelum kejadian tersebut. Namun, tiga hari sebelumnya, anak keduanya itu sempat bilang bahwa ia akan mendapat ranking. Ia meminta hadiah, yakni menengok kakaknya yang kuliah di Malang.

"Tapi belum sempat saya turuti, ia sudah telanjur pergi untuk selamanya, " jelas Ngatno sambil terisak.

Ngatno mengaku ikhlas atas kepergian Achsin karena itu semua kehendak Allah.

Sementara itu, guru pembimbing siswa MTs Hidayatus Syubban, Genuk, Semarang, Ahmad Sutrisno, terlihat sedih ketika melihat 4 jenazah siswanya terbaring di RSI Weleri Kendal, Jawa Tengah. Sutrisno berkali-kali mengusap mukanya yang basah oleh air mata, dan kemudian tertunduk lesu.

Ia terlihat kaget dan tidak mau diwawancarai oleh Kompas.com. "Biarkan saya tenang dulu, Mas," kata Sutrisno, Rabu (19/6/2013).

Setelah itu, ia duduk di bangku panjang yang ada di samping kamar mayat. Ahmad Sutrisno adalah guru pendamping siswa saat murid kelas 7 dan 8 MTs Hidayatus Syubban tersebut menggelar kemah tahunan.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, empat siswa Madarasah Tsanawiyah (MTs) Hidayatus Syubban, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, terseret ombak saat berenang di pantai Si Jodo Grinsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2013). Korban bernama Abdul Mubdi (13) kelas 7, Syafrudin Najib (14) kelas 8, Usman Abbas (13) kelas 7, dan M Nur Navis Achsin (13) kelas 7. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Weleri, Kendal.

Kemah dimulai pada hari Selasa (18/6/2013) dan rencananya berakhir pada hari Kamis (20/6/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com