Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kenaikan Tarif, Organda dan Mahasiwa Kendari Bersitegang

Kompas.com - 18/06/2013, 19:29 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Kendati pemerintah belum mengumumkan besaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Dinas Perhubungan Kota Kendari mengumpulkan beberapa pihak terkait untuk membahas tarif angkutan dalam kota setempat. Mereka yang diundang antara lain perwakilan Organisasi Angkutan Darat (Organda), sopir angkutan, masyarakat, dan mahasiswa. Pertemuan digelar di kantor Dishub Kota Kendari, Selasa (18/6/2013).

Perwakilan mahasiswa dan Organda bersitegang saat penentuan kenaikan tarif angkutan umum dalam Kota Kendari. Sekretaris Organda Rahmat mengusulkan tarif angkutan umum naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 4.000. Sementara pelajar dan mahasiswa dari Rp 2.000 menjadi Rp 3 000.

"Kalau kami dari Organda hanya sekadar usulan saja untuk kenaikan sewa angkutan agar digenapkan tidak perlu lagi ada sisa Rp 500. Semua diratakan umum Rp 4.000 dan pelajar atau mahasiswa menjadi Rp 3.000," sarannya.

La Ode Agus, perwakilan sopir angkot Kendari menyetujui usulan tarif angkot dari Organda tersebut. Hal itu akan menambah penghasilan bagi sopir angkutan.

"Kita harus melihat kalau hanya dinaikkan Rp 500, dari mana kami ini sopir angkutan akan memenuhi kebutuhan keluarga kami, sementara semua harga di pasar sudah naik. Jadi kalau bisa dipertimbangkan juga untuk kami," ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Saban yang mewakili mahasiswa FISIP Universitas Haluoleo (Unhalu) menolak usulan yang disampaikan perwakilan Organda dan sopir angkot Kendari.

"Sebelum BBM naik saja harga sudah melonjak naik dan masyarakat semakin menderita. Saya pikir dengan sewa (ongkos) angkutan yang naiknya terlalu tinggi seperti itu masyarakat justru akan semakin menderita. Kalau bisa sewa angkutan bisa dinaikkan, tapi untuk umum menjadi Rp. 3.000 dan pelajar/mahasiswa menjadi Rp 2.500," ungkapnya.

Perdebatan itu langsung ditengahi oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Syafir Sajang. Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki data sendiri setelah melakukan survei di lapangan terkait kenaikan harga BBM.

"Sebelumnya kami sudah melakukan survei, sewa angkutan bisa dinaikkan sekitar Rp 2.400 lebih untuk pelajar dan mahasiswa serta Rp 2.900 untuk umum," katanya.

Rapat yang gelar hari itu belum menemukan titik akhir karena beberapa usulan yang telah diajukan masih akan disampaikan ke DPRD Kota Kendari, selanjutnya disampaikan kepada Wali Kota Kendari Asrun untuk menjadi peraturan daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com