Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 139 Imigran Gelap di Wakatobi Dikirim ke Kendari

Kompas.com - 12/06/2013, 12:46 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Sebanyak 139 imigran gelap asal Miyanmar dan Iran, Rabu (12/6/2013), tiba di Pelabuhan Wanci, Kendari, setelah dievakuasi dari pelabuhan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dengan menggunakan kapal motor Mirano, ratusan imigran tersebut dikawal 30 personel dari pelabuhan Wakatobi menuju Pelabuhan Wanci. Selanjutnya, para pencari suaka ke Australia itu diangkut dengan menggunakan lima bus milik Polda Sultra dan satu unit Damri menuju penampungan sementara.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Abdul Karim Samandi mengatakan, awalnya 139 imigran itu ditangkap Polres Wakatobi. Gelombang pertama pada 5 Juni sebanyak 26 orang ditemukan warga di perairan Karang Kapota, Kecamatan Kaledupa. Lalu pada 8 Juni 2013 sebanyak 113 imigran lagi ditangkap di perairan Binongko oleh anggota Polsek Binongko Kabupaten Wakatobi.

"Semua sehat, hanya ada satu orang yang pakai tongkat karena memang sudah tua. Imigran ini mau menuju ke Australia tetapi pihak kepolisian Wakatobi berhasil menangkap mereka setelah menerima laporan warga setempat," kata Karim, Selasa kemarin.

Karim melanjutkan, untuk lima tersangka yang terdiri dari dua kapten kapal dan tiga awak kapal ikut ditangkap. Lima tersangka itu diamankan di Polres Wakatobi karena kedapatan mengangkut para imigran itu menuju ke Australia. "Kelima tersangka telah melanggar UU Keimigrasian Nomor 6 Tahun 2011 Pasal 17 karena terlibat dalam meloloskan warga negara asing. Mereka diancam hukuman penjara paling lama satu tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000," tegasnya.

Menurut Karim, para imigran tersebut diserahkan ke pihak imigrasi Kendari untuk proses penyelidikan. Saat ini masih ada 151 imigran gelap ditampung di salah satu hotel di Kendari. Mereka diamankan saat kapal yang ditumpangi mati mesin di perairan laut Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, bulan Mei lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com