Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Jeddah Resahkan Keluarga TKI di Lombok

Kompas.com - 11/06/2013, 21:49 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kerusuhan di kantor Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Minggu (9/6/2013) membuat resah keluarga TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mahdan orangtua dari Ilham Halil, salah seorang TKI asal Dusun/Desa Telaga Waru, Lombok Barat mengaku sangat khawatir akan keselamatan anaknya yang dalam peristiwa kerusuhan itu juga turut mengurus dokumen keimigrasiannya.

"Saya sangat khawatir ketika menonton kejadian di televisi. Ibunya sampai tidak bisa tidur," kata Mahdan.

Belakangan keresahan Mahdan sempat terobati setelah kontak telepon keluarganya dengan Ilham yang mengatakan bahwa dia dalam keadaan selamat meskipun sempat berada di tengah-tengah kerusuhan tersebut. Akan tetapi keluarga Mahdan kini menghadapi persoalan baru, karena Ilham mengatakan bahwa dia tak memiliki ongkos untuk pulang ke Tanah Air.

"Kami berharap dia bisa pulang dan pemerintah bisa membantu biaya pemulangannya. Kalau tidak, ya tidak ada jalan lain selain mengangkat utang (mengutang, red)," kata Setah, ibu dari Ilham.

Setah menuturkan bahwa Ilham berangkat ke Jeddah lima tahun silam melalui sebuah PJTKI. Akan tetapi baru setahun bekerja pada sebuah peternakan ayam di Jeddah, Ilham lari dari majikan karena gaji yang tak sesuai. Sejak itulah Ilham menjadi TKI ilegal yang bekerja serabutan.

"Cuma sekali dia mengirimkan uang 6 juta waktu dia masih kerja di perusahaan. Setelah dia jadi pelarian, tidak ada kiriman lagi," kata Setah.

Harapan keluarga pada Ilham selaku anak tertua dari 4 bersaudara seolah tinggal mimpi. Bukannya memperbaiki ekonomi keluarga, yang terjadi dia justru menjadi beban keluarga. Kendati demikian pihak keluarga tetap berharap Ilham bisa segera pulang ke kampung halamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com