Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips SMPN 1 Kota Magelang Raih Nilai UN Tertinggi Nasional

Kompas.com - 01/06/2013, 14:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Menduduki peringkat pertama nasional dalam perolehan nilai hasil ujian nasional (UN) 2013/2013 menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMP Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah. Sebab, prestasi ini adalah yang pertama kali dicapai dalam sepanjang sejarah.

"Pada tahun ajaran ini sekolah kami mampu mencapai nilai rata-rata hasil UN 9,14. Pencapaian ini adalah yang terbaik dalam sepanjang sejarah," ungkap Kunadi, Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang, Sabtu (1/6/2013).

Menurutnya, tahun ajaran lalu, sekolah tersebut hanya dapat mencapai peringkat 6 nasional. Padahal, kata Kunadi, tahun ajaran ini tingkat kesulitan soal-soal lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ditambah lagi dengan sistem 20 paket soal yang berbeda tiap kelas. Sementara itu, tahun lalu hanya 5 paket soal berbeda tiap ruang.

Kunadi menyebutkan, dari 162 siswa peserta UN, sebanyak 71 di antaranya meraih nilai 10 untuk mata pelajaran matematika, kemudian dua siswa nilai 10 untuk Bahasa Inggris, dan tiga siswa meraih nilai 10 untuk IPA.

"Pencapaian ini adalah hasil kerja keras kami, bukan hanya para siswa akan tetapi adanya sinergitas antara siswa, tim guru, karyawan, komite, dan juga orangtua wali murid," tuturnya.

Untuk dapat meraih prestasi tersebut, Kunadi mengakui, memang harus ada strategi antara lain selalu menerapkan profesionalitas guru, utamanya guru yang mengampu mata pelajaran yang di-UN-kan. Selain itu, pihaknya juga senantiasa menekankan pada proses dan kualitas pembelajaran pada siswa.

"Meski status sekolah kami sudah tidak Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) lagi sejak Januari lalu, tapi kami tetap optimistis, bekerja keras dan tetap mepertahankan prestasi belajar anak didik kami," tuturnya.

Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang Sri Endah Cahyani menambahkan, untuk memacu prestasi siswa, pihak sekolah sudah menerapkan disiplin sejak mulai masuk kelas IX. Siswa sudah diwajibkan mengikuti pendalaman materi atau biasa disebut jam ke-0 (pukul 06.00 - 07.00 WIB).

"Pada jam tersebut mereka harus mengerjakan soal-soal ujian tahun-tahun sebelumnya. Kemudian dibahas bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Setiap sebulan sekali siswa juga wajib mengikuti tes kompetisi. Di sini siswa menjadi terbiasa mengerjakan soal-soal dan berkompetisi secara sehat," jelasnya.

Selain latihan soal secara intensif, pihaknya juga melatih siswa untuk disiplin dalam berdoa. Setiap hari siswa-siswa yang beragama Islam dianjurkan untuk menjalankan shalat dhuha berjemaah di masjid sekolah. Demikian pula bagi yang non-muslim, juga disediakan waktu khusus untuk berdoa di sekolah.

Yang lebih penting pula, kata Sri, pihak guru juga senantiasa menerapkan sikap jujur dan mandiri. Hampir setiap ujian sekolah maupun ujian nasional, guru-guru tidak pernah melakukan pengawasan yang berlebihan.

"Ini kami terapkan untuk melatih kejujuran dan percaya diri anak-anak. Jika kami para guru sudah terlalu ketat dalam pengawasan, misalnya keliling kelas memperhatikan siswa satu persatu justru membuat anak takut dan merasa tidak diberi kepercayaan," pungkasnya.

Sekolah yang terletak di Jalan Pahlawan Kota Magelang ini memang dikenal dengan sekolah unggulan terbaik di Kota Magelang. Ribuan prestasi telah ditorehkan oleh siswa-siswa dan para guru sekolah ini. Tidak hanya prestasi akademik tapi juga nonakademik, baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional bahkan Internasional.

Untuk bisa masuk di sekolah ini pun, calon siswa harus mengikut beberapa tahapan seleksi. Antara lain harus mengikuti tes tulis khusus yang diselenggarakan sekolah. Kemudian hasil tes tersebut akan ditambah dengan rata-rata nilai SD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com