Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Rehabilitasi Santap Babi Setiap 3 hari

Kompas.com - 28/05/2013, 21:53 WIB

LAMPUNG BARAT, KOMPAS.com — Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di pusat rehabilitasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung, menyantap seekor babi seberat 15 kilogram setiap tiga hari sekali.

Demikian dikemukakan penjaga harimau di kawasan konservasi itu, Marizal, Selasa (28/5/2013) di Lampung Barat.

"Harimau di pusat rehabilitasi ini harus diberi makanan hidup untuk membiasakan diri berburu di alam liar. Setiap tiga hari kami beri makan seekor babi," kata Marizal.

Ia mengatakan, harimau-harimau di TWNC menjalani rehabilitasi akibat trauma pascakonflik dengan manusia dalam memperebutkan lahan. Wilayah teritorial harimau terganggu karena dirambah oleh manusia.

Menurut Marizal, hampir semua harimau di TWNC pernah membunuh orang saat terjadi konflik.

Karyawan TWNC lainnya, Akhmad Basori, mengatakan, saat ini terdapat delapan harimau sumatera yang menjalani rehabilitasi di TWNC. Tiga ekor harimau masih berusia 16 bulan, lahir dari harimau betina bernama Panti di TWNC dan diberi nama oleh Ibu Negara Kristiani Yudhoyono.

"Ibu Ani memberi nama setelah melihat karakter berdasarkan foto mereka yang dikirimkan ke Jakarta. Masing-masing diberi nama Bintang, Topan, dan Petir," katanya.

Basori mengatakan, TWNC telah melepasliarkan lima ekor harimau di kawasan konservasi pada 2008 (dua ekor), 2010 (dua ekor), dan 2011.

Pendiri TWNC, Tomy Winata, mengatakan, harimau termasuk binatang buas yang menghindari manusia. Mereka hanya menyerang manusia bila diganggu atau dendam karena wilayah teritorialnya dirusak.

"Dalam radius tiga kilometer dari basecamp TWNC, terdapat harimau yang dilepasliarkan, tapi sampai sejauh ini tidak pernah ada karyawan kami yang diserang harimau. Kalau melihat manusia, satwa itu biasanya menghindar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com