Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Tidak Lulus UN, Adik Lempar Sekolah

Kompas.com - 24/05/2013, 19:11 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — An (14), siswa SMPN 4 Baubau, Sulawesi Tenggara, ditangkap polisi karena diduga melempar atap SMAN 2 Baubau setelah mengetahui kakak kandungnya tidak lulus ujian nasional yang diumumkan Jumat (24/5/2013).

"Saya lempar atap sekolah karena kakakku tidak lulus, kasihan, padahal dia (kakak) orangnya pintar, rajin belajar, dan rajin sekolah," tutur An, Jumat (24/5/2013).

An melempar atap SMAN 2 Baubau dengan batu. Setelah melempar, pelajar SMP ini dikejar petugas polisi yang telah berjaga di SMAN 2 Baubau. An pun ditangkap lalu digiring ke Mapolres Baubau untuk menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, Kepala SMAN 2 Baubau Drs La Ode Zulkifli mengatakan, jumlah peserta ujian nasional yang tidak lulus sebanyak 43 orang dari 481 siswa yang mengikuti ujian nasional.

"Yang tidak lulus di sini 43 siswa yang terdiri dari 41 siswa untuk IPS dan 2 IPA. Saya dengan teman-teman guru sempat kaget atas pelemparan atap yang dilakukan saudara dari siswa kami yang tidak lulus ujian nasional," terangnya.

25 siswa SMAN 6 tak lulus

Di bagian lain, SMAN 6 Kendari merupakan sekolah yang siswanya paling banyak tidak lulus ujian nasional tahun ini. Kepala SMAN 6 Kendari Abdul Rahman mengatakan, siswa tak lulus salah satunya karena memang tidak mengikuti UN.

"Siswa kami yang tidak lolos ada 25 orang, yang dua orang tidak ikut ujian, sementara 23 orang ikut ujian tapi nilainya tidak mencukupi standar kelulusan 5,5," terangnya, Jumat (24/5/2013).

Menurutnya, siswa yang tidak lulus UN karena terdapat kekurangan di nilai ujian akhir sekolah (UAS). Padahal sebelumnya, siswa yang bersangkutan telah disarankan untuk mengikuti perbaikan agar nilainya bisa mencukupi.

"Kami sudah sarankan juga agar yang nilai yang kurang segera diperbaiki, tapi tidak ada yang ikut. Nilai kelulusan ini kan digabung antara nilai sekolah dengan ujian nasional, tapi nilai siswa kami tidak mencukupi, jadi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com