UNGARAN, KOMPAS.com — Bupati Semarang Mundjirin membantah pihaknya telah memerintahkan pengecatan meriam peninggalan Belanda. Namun, ia tak menampik telah memerintahkan untuk membersihkan meriam bersejarah tersebut.
"Betul, memang saya yang perintah, tetapi bukan mengecat, hanya membersihkan. Dibersihkan agar meriam terlihat bersih dan mengkilap karena sebelumnya Gedung Setda ini, kan, dibangun, jadi meriamnya kotor terkena debu," kata Mundjirin, Selasa (30/4/2013) sore, dihubungi via telepon.
Sebelumnya dikabarkan, pengecatan lima meriam bersejarah yang ada di lobi kantor Bupati Semarang dikritik oleh para penggiat seni. Bupati dianggap ceroboh dan bisa mengaburkan fakta sejarah karena pengecatan ulang benda cagar budaya tanpa didahului kajian mendalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.