Harga Bahan Pokok di Gunung Kidul Mulai Naik

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Argosari, Wonosari, Gunung Kidul, mengalami kenaikan sejak seminggu terakhir. Hal itu disebabkan kesulitan angkutan dalam mendapatkan solar dan rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Sementara itu, Surip (50), seorang pedagang telur, mengaku, kenaikan harga telur sudah terjadi sejak seminggu terakhir akibat dari pasokan yang tersendat dan kenaikan harga pakan ternak. "Isu pemerintah pusat menaikkan harga BBM juga menjadi salah satu faktornya," kata Surip.

Kenaikan harga dirasakan paling besar di komoditas telur yang melonjak Rp 3.000 per kilogramnya, dari Rp 14.000 menjadi Rp 17.000. Bawang putih dari sebelumnya Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 15.000, sementara gula jawa dari Rp 15.000 menjadi Rp 17.000 per kilogram.

Ia mengungkapkan, jika kenaikan BBM benar terjadi pada Mei, dipastikan kenaikan harga bahan pokok tidak bisa dihindari lagi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan ESDM Gunung Kidul Siwi Iriyanti mengakui memang terjadi kenaikan harga bahan pokok dan saat ini tengah menjadi pembahasan.

"Sudah diperkirakan sebelumnya bahwa akan terjadi kenaikan harga. Saat ini sedang kami upayakan untuk menjaga kestabilan harga," tutur Siwi, Jumat (26/4/2013).

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya segera memonitor harga bahan pokok di pasar-pasar di wilayah Gunung Kidul. "Jangan sampai ada yang memanfaatkan kelangkaan solar dan isu rencana kenaikan harga BBM untuk mengeruk keuntungan pribadi," ujarnya.