Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Segel SD Gara-gara Dua Guru Dimutasi

Kompas.com - 24/04/2013, 16:18 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

LEIHITU, KOMPAS.com - Sekitar 100 warga Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah mendatangi SD Negeri Lima dan menyegel sekolah tersebut, Rabu (24/4/2013). Warga menyegel sekolah dengan cara memaku kayu balok di setiap pintu kelas dan pintu masuk halaman sekolah.

Penyegelan sekolah ini mengakibatkan ratusan siswa SD terpaksa dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Warga marah dan terpaksa menyegel sekolah karena dua guru di sekolah tersebut, yakni Ibrahim Maasily dan Burhan Sely dimutasi ke sekolah lain di Pulau Seram tepatnya di Kecamatan Teluti.

Gibran Paihaly, salah seorang warga yang ikut menyegel sekolah tersebut saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Rabu sore mengatakan, dua guru di SD Negeri Lima tersebut dimutasi tanpa alasan jelas. Ia menduga mutasi kedua guru tersebut erat kaitannya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

"Kedua guru ini sangat baik dan aktif di sekolah, tidak pernah bermasalah dengan siapapun, kok tanpa alasan jelas dimutasi ke daerah terpencil. Kami yakin mereka ini dimutasi karena masalah pilgub," ujarnya.

Dia mengungkapkan, penyegelan sekolah tersebut akan terus dilakukan hingga Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bersedia meninjau kembali SK mutasi kedua guru tersebut.

"Kita akan segel sekolah ini sampai Bupati Maluku Tengah mau meninjau kembali mutasi dua guru ini," katanya.

Salah seorang guru yang dimutasi, Ibrahim Masaaly kepada Kompas.com membenarkan dirinya bersama salah seorang rekan gurunya telah dimutasi tanpa alasan jelas ke Kecamatan Teluti.

"Saya dipindahkan ke pengawas TK SD pada UPT pendidikan di Teluti, sedangkan pak Burhan dipindahkan ke SD Wolu, Kecamatan Teluti," ungkapnya.

Ia menjelaskan, SK mutasi PNS itu baru diterima dua hari lalu. Namun dalam SK tersebut, perintah mutasi tertera sejak 3 April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com