PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Seusai mengikuti Ujian Nasional (UN), Ernardo Sirait (17), seorang pelajar warga Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, Sumatera Utara, nyaris menjadi korban pemerasan polisi gadungan, Kamis (18/4/2013).
Ceritanya, menurut Ernardo, saat itu, ia sedang melintas dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi BK 5903 TAB di Jalan Sriwijaya, Pematangsiantar. Saat berhenti di depan sebuah bengkel mobil, mendadak seorang pria dengan pakaian polisi menghampirinya.
Polisi ini membentaknya dan mengaku dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Kontan saja Ernardo ketakutan. Sang polisi lalu meminta uang Rp 300.000 kepada Ernardo. Mengaku tidak punya uang sebanyak itu, Ernardo menawar dan hanya punya uang Rp 50.000. "Dia bilang tidak bisa Rp 50.000, harus Rp 300.000. Mana ada uangku," katanya menirukan ketika berdebat dengan pelaku.
Merasa curiga dengan penampilan pelaku, Ernardo lalu mengontak pihak Kepolisian Resor Pematangsiantar. Tak lama, petugas tiba di lokasi kejadian. Ternyata si pelaku cuma polisi gadungan yang mencoba memerasnya. "Ah, rupanya cuma polisi gadungan," kata Ernardo sambil tertawa, di sela dirinya dimintai keterangan polisi di Mapolres Pematangsiantar, Jalan Sudirman.
Sementara sang polisi gadungan, Fajar Hutahusut (20), warga Pematangsiantar, telah diamankan petugas bersama sejumlah atribut kepolisian yang dia pakai saat beraksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.