DENPASAR, KOMPAS.com — Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto, tak puas atas terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Demokrat saat KLB di Sanur, Bali, Sabtu lalu.
Tri menganggap, KLB tersebut adalah sebuah "dagelan" atau "guyonan" karena penuh rekayasa. "Saya kira ini bukan KLB, tapi dagelan. SBY seakan tidak mau jadi ketua umum, padahal dia memang mau dan mengatur seperti ini," ujar Tri Dianto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (1/4/2013).
"Ini sungguh KLB penuh rekayasa dan sudah di-setting sedemikian rupa," imbuhnya.
Penunjukan tiga pejabat negara sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, Ketua Harian DPP, dan Ketua Harian Dewan Pembina juga dinilai sikap inkonsistensi SBY dalam menciptakan pemerintahan dengan prinsip Good Governance.
Menurut Tri, SBY yang dikelilingi para "sengkuni" harusnya memilih kader yang bersih berasal dari bawah, bukan para elite yang dianggap rakyat sudah tidak bersih. Pendukung Anas Urbaningrum ini mengaku tengah merencanakan KLB tandingan yang bersih dan demokratis untuk memperbaiki citra Partai Demokrat di mata rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.