Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Sembarangan, Pengunjung Pantai Losari Tewas Ditikam

Kompas.com - 31/03/2013, 22:04 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Gara-gara parkir sembarangan, seorang pengunjung Pantai Losari, Makassar, Yusliadi (29) warga asal Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulsel tewas setelah dikeroyok dan ditikam preman sekitar pantai, Minggu (31/3/2013).

Peristiwa nahas ini terjadi ketika korban bersama kakaknya, Jusriady (30) dan dua rekannya, Agusdar (17) dan Yensar Saputra (20) yang semuanya warga Barombong, Kabupaten Gowa ini berkunjung ke Pantai Losari. Saat memarkir motornya, preman sekitar Pantai Losari, Ibrahim yang mengaku sebagai juru parkir ini datang menegurnya.

Namun teguran Ibrahim tak dihiraukan korban. Ditambah lagi, korban pergi begitu saja sambil memberikan uang Rp 2.000 sebagai jasa parkir. Ibrahim pun tersinggung, lalu dia memanggil rekan-rekannya, lalu mengeroyok korban. Para pelaku yang telah berbekal parang dan badik ini menikam korban tepat pada pinggulnya. Tersangka juga melukai pipi kiri korban dengan parang. Korban sempat dilarikan ke RS Stellamaris yang tak jauh dari lokasi kejadian, namun nyawanya tak bisa diselamatkan meski sempat mendapat pertolongan tim medis.

Kepala Polsekta Ujungpandang, Komisaris Polisi (Kompol) Diari Astetika yang dikonfirmasi mengatakan, pelaku hanya berjumlah sekitar tiga orang. Dua orang di antaranya telah diringkus dan seorang lagi masih dalam pencarian polisi.

"Diduga aksi pengeroyokan terjadi akibat saling ketersinggungan. Mereka yang telah diamankan masing-masing Ibrahim alias Rahim (25) dan Muh Afdal (16). Dua tersangka yang ditangkap bekerja sebagai tukang parkir dan pengamen, sementara seorang rekannya masih dalam pengejaran," ungkapnya.

Akibat perbuatannya, lanjut Diari, kedua tersangka akan dijerat pasal berlapis yakni pasal 358 KUHP tentang perkelahian dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. "Keduanya diancam kurungan maksimal 15 tahun penjara, dan dari tangan keduanya, petugas menyita sebilah badik yang digunakan untuk menikam korban. Kakak korban dan dua rekannya masih diperiksa pihak penyidik," paparnya.

Tersangka Ibrahim, kepada penyidik mengaku mengeroyok korban karena merasa tersinggung dengan sikap korban yang mengabaikan imbauan agar tidak parkir lantai pelataran. Padahal, dirinya sudah mengarahkan untuk memarkir di tempat yang sudah disediakan.

"Korban menganggap kami remeh dan seakan memandang enteng, makanya kami emosi. Sepeda motornya dikasih naik di pelataran. Makanya saya tegur. Namun, korban cuek, dan hanya mengeluarkan uang Rp 2 ribu dari kantong sambil jalan. Saya merasa dilecehkan, jadi saya dibantu teman-temanku mengeroyoknya," aku Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com