DENPASAR, KOMPAS.com -- Ribuan ogoh-ogoh atau boneka raksasa simbol kejahatan (buta kala) di seluruh Bali, Senin (11/03/2013) malam ini diarak keliling kota dan pelosok desa merayakan malam pengerupukan atau malam tahun baru Saka 1935.
Hampir seluruh banjar di Bali membuat ogoh-ogoh dengan berbagai tema, di antaranya buta kala dan pewayangan. Di Kota Denpasar sendiri ada sekitar 945 ogoh-ogoh yang memeriahkan malam Nyepi.
Pawai ogoh-ogoh di Kota Denpasar dipusatkan di perempatan Patung Catur Muka, Lapangan Puputan Badung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tak hanya sekadar pawai, sejumlah ogoh-ogoh dengan kreasi terbaik juga akan dilombakan. Tahun ini ada 196 ogoh-ogoh yang lolos seleksi tim juri dan berhak untuk mengikuti lomba.
"Yang dinilai keserasian, kesesuaian tema, dan kekompakan," ujar Kasubag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, Dewa Rai saat dihubungi Senin sore. Ribuan warga Denpasar diprediksi akan membanjiri Lapangan Puputan Denpasar untuk menyaksikan even tahunan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.