Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petambang dan Keluarga Korban Bersitegang

Kompas.com - 03/03/2013, 15:34 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Keluarga korban yang tertimbun di lubang tambang emas berkedalaman 30 meter di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara bersitegang dengan petambang. Keluarga berharap kedua korban segera ditemukan, Minggu (3/3/2013).

Sementara para petambang dan warga sekitar yang membantu upaya pencarian masih kesulitan menembus titik di mana kedua korban tertimbun. "Setiap kali kami keluarkan material, ada saja material baru yang longsor dan menimbun jalan yang sudah dibuat," ujar salah satu pekerja yang menggali lubang.

Upaya penggalian secara manual dilakukan karena lubang sangat sempit. Hanya berdiameter sekitar 30 cm. Material tanah yang menutupi permukaan lubang dikeluarkan dengan menggunakan tali yang ditarik ke atas. "Sudah tiga hari kami lakukan upaya pencarian, tetapi belum juga menemukan kedua korban, begitu juga belum ada tanda-tanda kedua korban masih hidup atau sudah mati," ujar Kasi Ops Tim SAR Manado Jefri Mewo, S.Pd.

Kini pemilik lubang dan para petambang sedang mengusahakan alat berat berupa ekskavator untuk membantu penggalian lubang. Tetapi kondisi lahan yang penuh lubang dan labil menjadi pertimbangan lain. "Sangat berisiko jika harus mendatangkan alat berat. Getaran alat berat bisa membuat tanah di permukaan ambruk ke bawah dan akan menimbulkan masalah baru," ujar salah satu petambang dengan nada khawatir.

Kondisi ini membuat keluarga korban terlihat bersitegang dengan para petambang. Hari ini ratusan keluarga dan kerabat korban dari Desa Pinabetengan, Minahasa datang di lokasi kejadian. Istri dan anak-anak dari Ari Ratu Manua serta keluarga lainnya terlihat sudah berada di lokasi.

Demikian pula keluarga Bryan Telew. Ari dan Bryan terjebak di lubang sejak Jumat (1/3) siang ketika sedang menggali mencari emas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com