Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gutteres Pesimistis tentang Masalah Warga Eks Timtim

Kompas.com - 03/03/2013, 08:56 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan masalah pengungsi eks Timtim tuntas sebelum tahun 2014 disambut pesimistis oleh Ketua Umum Uni Timor Aswain (Untas) Eurico Gutteres.

"Saya yakin penyelesaian masalah eks pengungsi Timtim tidak akan tuntas sebelum 2014, karena sebagian besar bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat masih jauh dari harapan. Salah satu contoh, yakni bantuan renovasi bagi rumah resettlement yang sudah rusak dengan dana hampir Rp 2 triliun. Namun, dalam pengelolaannya memakai sistem 'tender di atas tender' (dikerjakan oleh kontraktor), sehingga hasilnya menjadi rumah yang tidak layak huni," kata Gutteres, kepada Kompas.com, Sabtu (2/3/2013) kemarin.

Lebih celakanya lagi, kata Gutteres, para pemenang tender, dengan begitu yakin dan berani, mendaftarkan orang-orang yang berhak. Mereka menempelkan sebuah triplek bertuliskan nominal uang --jumlahnya masih diragukan kebenarannya--, di dada warga penerima. Kemudian, pemandangan itu difoto untuk dibuatkan laporan. Lalu, uang itu diambil kembali oleh pemenang tender. Selanjutnya, sang pemenang tender secara sepihak membelanjakan bahan bangunan dan diserahkan kembali kepada warga yang menerima.

"Saya tidak bermaksud mencari siapa yang bersalah, dan juga tidak bermaksud menyinggung perasaan orang, tetapi saya berjuang keras di Jakarta, hanya untuk warga eks Timtim dan saudara-saudara kita warga lokal yang juga perlu dibantu," tegas Gutteres.

Bantuan-bantuan ini, menurut Gutteres, sering juga disalahgunakan di saat-saat pemilihan umum kepala daerah dan pemilihan legislatif. "Ada pihak yang mengatakan ini saya yang memperjuangkannya, sehingga kalau kamu coblos saya pada pemilukada atau pemilu legislatif, maka kamu yang akan dapat bantuan," kata Gutteres.

"Coba kita bayangkan, bantuan-bantuan begitu besar dikucurkan oleh pemerintah pusat, semestinya jatuh pada masyarakat yang berhak, tapi malah digunakan untuk suksesi pemilukada di beberapa daerah," kata Gutteres.

Gutteres pun berharap bantuan itu dapat dikawal secara bersama oleh semua pihak, sehingga keinginan baik dari pemerintah pusat bisa terwujud tepat waktu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com